Panduan Lengkap Medical Check Up untuk Beasiswa CCIP

05.00

Sumber: Google Images and Edited by Defir

"Happiness lies in the joy of achievement and the thrill of creative effort" -Franklin D. Roosevelt

Alhamdulillah, puji syukur yang luar biasa kepada Allah SWT karena telah membukakan jalan lebar untuk bisa kuliah di Amerika. Gambar dibawah paragraf ini ada E-mail dari Mr. Alan Feinstein, ayah para Fulbrighter Indonesia ini menjadi perantara sumber kebahagiaan karena saya menjadi salah satu nominated candidates for 2018 community college initiative program. Pasti pada tanya deh, kenapa kok statusnya nominasi padahal sudah lolos seleksi administrasi dan wawancara? Alasannya sederhana, karena ini masih keputusan dari pihak penyeleksi AMINEF belum disahkan oleh pusat di Washington DC. Jadi semua berkas kita akan di-review kembali oleh pemerintah Amerika disana, tapi proses ini bukanlah seleksi melainkan untuk penempatan college yang terbaik dan tepat sesuai dengan program studi yang kita lamar dan pilih. Kata staff AMINEF, yang menerima e-mail ini sudah 90% kemungkinan berangkat ke Amerika, Yeay!!

Sumber: Screenshoot of My Personal Email

Baca posting sebelumnya: CCIP: Perkenalan Beasiswa dan Rahasia Sukses Menulis Essay

Tapiiiiiiii...... perjuangan belum selesai sampai disitu kawan, masih ada 10% yang harus kita taklukan :') dan ini berat banget kalau kata #Dilan, maka biarkan para calon penerima beasiswa ke Amerika saja yang menanggung nya. hahaha.. Proses yang harus kami lakukan ini dinamakan Medical Check Up! Serius, banyak banget tenaga, pikiran, terutama waktu dan dana yang sangat banyak yang harus kita korbankan :') beruntunglah saya tak sendiri, ada teman-teman di whatsApp gruop CCIP 2018-2019 yang bisa saling support dan berbagi informasi.

Langsung saja ke pembahasan, berikut adalah panduan atau langkah melengkapi MCU untuk beasiswa CCIP agar teman-teman yang akan melamar beasiswa ini mendapatkan gambaran:

(1) Riwayat Imunisasi Polio dan DPT : Saya yakin 99% kita sudah melakukan masing-masing 3x imunisasi ini saat bayi tapi pasti tidak ada bukti kita sudah melakukannya. Dan mungkin parahnya, orang tua kita lupa dengan kita sudah vaksin lengkap waktu bayi atau belum :'( yang dibutuhkan disini hanyalah bulan dan tahun kita melakukan imunisasi Polio dan DPT ini dan harus ada buktinya. Tapi jangan khawatir kawan, jika memang kartu imunisasinya sudah musnah/hilang masih bisa dibuatkan bukti baru dengan cara membuat surat keterangan dari Puskesmas setempat bahwa kita sudah melakukan imunisasi tersebut. Ini drama banget sih sebenernya, ada yang dokter puskesmas nya yang baik untuk memberikan surat ini, ada juga yang susah banget dapetin surat ini, kan seeediiih yaaa.. padahal cuma secarik kertas tapi perjuangannya luar binasa banget :') btw suratnya harus dalam bahasa inggris yaa.. dan saat minta surat ini jangan lupa pakai keyword "Mohon bantuannya Dok, ini untuk beasiswa ke Amerika" #tsaahh

(2) Medical Check Up in General : Kalau ini sepertinya tidak akan terlalu kesulitan, tinggal bawa saja formulir yang disuruh untuk di isi oleh Dokter dan konsultasikan dengannya untuk test apa saja yang harus dilakukan berdasarkan formulir tersebut. Kemudian setelah test selesai, dokter pasti akan mengisi formulir tersebut. daaaan beres deh :) Yang mau saya tekankan dibagian ini adalah usahakan di Rumah Sakit yang kredibilitasnya baik yaa, sehingga formulir yang di isi oleh dokter bisa terpercaya. Kalau saya dulu di RSUP Hasan Sadikin Bandung, recomended dan murah untuk yang di provinsi Jawa Barat :) Eits! jangan lupa selain isi formulir, harus buat juga surat keterangan sudah melakukan MCU dalam bahasa inggris, oke? ;)

(3) Vaksinasi MMR 2x : bagian ini merupakan bagian tergalau dan terdrama sejagat, karena untuk vaksin Mumps (gondong), Measles (campak), dan Rubella (campak jerman) yang jadi satu MMR ini sudah sangat sangat langka sekali di Indonesia dan katanya sih hanya ada di Singapura atau Malaysia. Kan berat di ongkos banget kalau kita harus kesana untuk vaksin aja :'( Kita seantero whatsApp Group CCIP 2018 galau luar biasa mencari vaksin ini, beruntunglah tidak sendiri untuk menghadapi ini, kita bareng-bareng telepon banyak sekali rumah sakit sampai ke rumah vaksin yang tak terhitung jumlahnya namun jawabannya selalu sama "Maaf, vaksin MMR kosong, Indonesia tidak ada vaksin ini, ke singapura saja" Aaaahh sedihlah dengernya.

Tapi kami tak pantang menyerah demi mimpi kuliah di luar negeri ini, akhirnya pecah telor dan menemukan bahwa vaksin ini hanya ada di In Harmony Clinic yang franchise-nya cuma ada di Jakarta, Makasar dan Surabaya. Ada cerita sih, untuk candidates yang nan jauh dari 3 kota ini, mereka harus bela-belain naik pesawat ke tiga kota tersebut untuk mendapatkan vaksin ini. Tapi masih bersyukurlah daripada harus ke singapura. FYI, harga vaksin MMR itu 850rb yaa dan ini harus 2x (dua kali) suntik, over budget duuuudeeee! dan AMINEF hanya meng-cover 1 Juta Rupiah saja. :') tidakapalah demi yu es eh. hahaha. Jangan lupa bikin surat keterangan dalam bahasa inggris dan biasanya nanti dikasih kartu kuning vaksinasi internasional.

(4) TST / TB Skin Test : Perhatian!! Tes ini harus dilakukan sebelum vaksin MMR! karena MMR adalah bakteri hidup dan TST juga bakteri hidup, jadi harus dilakukan pada hari yang sama atau TST dilakukan terlebih dahulu sebelum pada hari MMR akan dilakukan, kalau kita melakukan MMR duluan maka TST harus dilakukan 28 hari kemudian, karena jika tidak menunggu, MMR akan sangat mempengaruhi hasil TST. Dan defir dkk melakukan kesalahan ini, yakni malah vaksin MMR terlebih dahulu, sehingga menunggu 28 hari untuk melakukan TST dan MMR ke-2 bersamaan di In Harmony Clinic Jakarta. Jangan melakukan kesalahan yang sama yaaa :) 

Anyway, tes ini sangat penting sekali loh! kita bisa gagal ke Amerika cuman gara-gara kita positif TBC, kan ini sedih banget yaaa.. Amerika katanya anti banget sama TBC, makanya banyak-banyak berdoa dan positive thinking kalau kita memang bebas dari TBC. Mohon doa nya juga yaa, defir dkk akan melakukan TST ini pada 11 Maret 2018. Semoga hasilnya negatif TBC, aamiin.. Tapi tidak terlalu deg-degan sih soalnya kami sudah rontgen dan hasilnya paru-paru kita memang bersih dari TBC, semoga hasil TST juga demikian, aamiin. Jangan lupa yang ini juga harus dibuat surat keterangan dalam bahasa inggris juga guys yang menyatakan kita bebas dari TBC, oke? ;)

Alternatif lain jika tidak menemukan TST didaerahnya, maka kita bisa menggunakan tes yang namanya IGRA, perbedaannya adalah jika TST disuntik dan dimasukan bakteri hidup ke tubuh sedangkan IGRA mengambil sampel darah kita kemudian di teliti. Dan harganya pun berbeda, TST harganya sekitar 250rb dan untuk IGRA harganya 750rb-1juta lebih tergantung tempat. Dan setelah tes IGRA, biasanya harus melakukan chest x-ray test (rontgen bagian dada) untuk memastikan hasil IGRA dengan dibuktikan dengan surat keterangan berbahasa inggris dari dokter radiologist. Oleh karena itu, saya sarankan lebih baik menggunakan TST soalnya apabila hasil TST negatif tb, maka tidak diperlukan chest x-ray lagi. 

(5) Booster 1x lagi Vaksinasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) : DPT waktu bayi kita sudah melakukannya 3x dan sekarang perlu booster vaksin DPT Dewasa, dan vaksin ini pun sama kasusnya dengan MMR yakni langka pisaaaaaan.. :') Perlu digaris bawahi yaaa, kalau yang di Puskesmas atau RS Pemerintah biasanya itu DPT Anak yang gratis, kata AMINEF boleh katanya menggunakan DPT Anak ini, eh sayangnya kami ditolak terus sama dokter rumah sakit karena DPT Anak sangat tidak dianjurkan untuk digunakan dewasa karena tidak efektif ke tubuh dewasa juga akan berbahaya bagi tubuh dewasa, kalau maksa tetap mengambil DPT anak kita harus konsultasi ke dokter penyakit dalam, aaaahh intinya sih sangat tidak dianjurkan deh oleh dokter. Dikarenakan DPT Dewasa atau nama lainnya Tdap Boostrix kosong se-indonesia, dokter malah menyarankan untuk menggunakan vaksin Td (Tetanus Difteri). Kami konfirmasi lagi ke AMINEF dan ternyata boleh menggunakan vaksin ini, yaaaa alhamdulillaaaaaaah.. :') Td itu lebih murah daripada Tdap Boostrix. Harga Td itu hanya 100rb saja. Eits, jangan lupa bawa kartu kuning vaksinasi internasional untuk di isi dan juga buat surat keterangan sudah melakukan vaksinasi Td, oke?

Sumber: Brosur Klinik InHarmoni Jakarta 2018

Diatas adalah daftar vaksin yang ada di in harmony clinic yaaa, dan jika sudah melakukan ke-5 hal diatas barulah kita kirim semua ke AMINEF yang nantinya hasil medical kita ini juga akan dikirimkan ke the United States of America. bismillah!

Untuk kelengkapan persyaratan MCU dapat dilihat pada page: TIMELINE CCIP 2018 

NB. Untuk yang lolos beasiswa CCIP di tahun berikutnya dan membutuhkan contoh medical form yang dokter isi dan surat-surat keterangan dari rumah sakit, bisa DM saya di salah satu media sosial yaa :)

Penutup, dan ini saran penting! Dari pas awal kita apply beasiswa CCIP ini di bulan November nanti atau mungkin mau mulai dari sekarang, saran saya menabunglah! Karena nanti akan banyak banget pengeluaran untuk proses medical check up ini, khususnya teman-teman yang jauh dan kesulitan mencari Vaksin MMR, DPT Dewasa, dan TB Skin Test di daerahnya, jadi kalau harus ke luar pulau dengan pesawat sudah siap sekalian traveling atau liburan juga, hehehe. Sekian yaaaaa. semoga bermanfaat!

"Success is a ladder you cannot climb with your hands in your pockets." - American Proverb

– – – – – – – – – – –

Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'

You Might Also Like

2 komentar

  1. Keren tulisannya, Defir.. sangat informatif!

    BTW, waktu saya urus sehelai Surat Keterangan Imunisasi di salah satu RS Makassar dikenakan biaya Rp 350.000 😅 Jadi, cocoklah pesan di bagian akhir untuk dapat beasiswa, jangan lupa menabung 😁

    Keep writing, Defir!

    BalasHapus
    Balasan
    1. What the heck!?! Mahal bangeeet kak, defir di Puskesmas malah gratis dengan rayuan maut, hehehe.. Waaah parah ini RS-nya, kapitalisasi secarik kertas :') tapi gapapalah yaa kak demi yu es eh, hehehe..

      Thanks Kak Rieski, ditunggu juga untuk tulisan kakak di blog-nya buat cerita-cerita pengalaman kakak di Amerika, semoga kita bisa bertemu di PDO nanti, aamiin..

      Hapus