Pages

  • Home
  • CCI PROGRAM
  • ENGLISH
  • TPL-IKM
  • KARIR

Defir (Dede Firmansah)

    • HOME
    • CCI TIMELINE 2018
    • COMMUNITY
    • _PE FEB UI MG A
    • _CCI NVCC
    • _FIM 18 KECE
    • _TPL-IKM JABAR
    • _TPL-IKM APP
    • _RÉMÉONE
    "Education is a slow-moving, but powerful force" - Senator Williams J. Fulbright

    Waaah, sudah lama banget ya saya tidak update blog ini. Terakhir posting itu tepatnya satu tahun yang lalu menuliskan pengalaman alangkah indahnya momen dari Pre-Departure Orientation (PDO) angkatan saya. Blog ini sudah sangat berdebu dan banyak sekali sarang laba-labanya, hehehe. Tapi entah kenapa pas diacara PDO kemarin ketika saya di undang oleh AMINEF untuk menjadi salah satu pembicara dan fasilitator disana, banyak para penerima beasiswa CCI Program tahun ini yang mengucapkan terima kasih kepada saya.

    Kata mereka berkat blog ini, mereka sangat terbantu sekali karena ini menjadi salah satu acuan buat mereka dikala resah dan gelisah di proses seleksi beasiswa CCI Program. Saya sih senang bisa mendengarnya ternyata blog ini bisa bermanfaat untuk meraih mimpi mereka kuliah di Amerika. Saya pun terkaget-kaget saat melihat traffic blog ini sebelum menulis posting ini. Hal ini membuat saya terpukau dengan antusiasisme para pembaca untuk mencari informasi agar bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri itu sangat besar sekali.

    Berikut adalah 3 tulisan yang paling populer di blog ini yang rata-rata hampir mencapai 18 ribu kali dibaca untuk setiap artikel dibawah ini:
    1. Pengalaman Belajar dan Rekomendasi Buku TOEFL ITP
    2. Persiapan Sukses Seleksi Administrasi Essay Beasiswa CCI Program
    3. Bersama dengan Mereka yang Ku Kagumi, Merubah Mimpi Menjadi Realita Penuh Arti

    Pokoknya saya ikut bangga dan mengucapkan selamat berbahagia untuk 26 penerima beasiswa CCI Program yang siap segera berangkat ke Amerika! Menghadiri acara PDO mereka, membuka banyak kenangan indah melihat muka-muka penuh semangat untuk berangkat itu tuh. Juga, ada kesempatan bernostalgia berbagi pengalaman bersama para alumni lainnya bahwa betapa seru dan sangat berkesannya pengalaman disana #TimGaBisaMoveOn It's really a life changing experience!

    Defir bersama dengan CCI grantees di NVCC Alexandria
    Program beasiswa yang diseleksi oleh AMINEF dan disponsori oleh The U.S. Department of State ini, menurut saya program yang unik sekali dibandingkan dengan program yang lainnya. 10 bulan tinggal di Amerika Serikat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan professional, bahasa inggris dan kepemimpinan. Tidak heran, program ini banyak memberikan banyak sekali kenangan yang takan terlupa dan ilmu-ilmu yang sangat praktikal. Tidak hanya kuliah, tapi juga berbagai kegiatan seru pun banyak dilakukan disana. Terlebih lagi memiliki teman dari berbagai negara itu memiliki suatu kebanggan tersendiri.

    Pada dasarnya, CCI Program memiliki 5 pilar yaitu academic, volunteer, internship, cultural exchange, and leadership/action plan. Tapi untuk tulisan kali ini, saya hanya fokus memberikan gambaran jelas dan kiat sukses untuk disalah satu pilar saja, yakni dibidang akademis. Kenapa membahas topik ini, karena kemarin saat menjadi fasilitator memberikan saya inspirasi untuk menulis terkait hal ini. Rasanya, saya hanya share banyak hal-hal penting 'tips and best practice' bukan pas jadi pembicara didepan podium PDO tapi saat diskusi didalam grup kecil saat jadi fasilitator.

    Saya berharap dengan tulisan ini, bisa menjadi guidelines juga buat current gratees of CCI Program agar bisa lebih membanggakan Indonesia dengan lebih berprestasi. Tapi, tenang tulisan ini juga masih relevan dan masih berfaedah kok untuk dibaca oleh umum yang mungkin sedang atau mau kuliah di Amerika. Bisa sedikit kasih gambaran bagaimana kehidupan akademis di Amerika khususnya di Community College.


    Defir sedang menyampaikan pendapat di kelas bersama sahabat internasional dari Amerika, Brazil, Turki dan India
    Beruntungnya saya tahun lalu bisa merasakan kehidupan mahasiswa di salah satu negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia. Jadi untuk teman-teman yang menjadi grantees, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya kesempatan ini! Saya mengalami dan merasakan kalau sistem pendidikan di Amerika itu berbeda dengan Indonesia karena memiliki ciri seperti: profesornya itu sangat friendly dan peduli dengan kemajuan mahasiswanya, juga cara pengajarannya itu dua arah sehingga diskusi antara mahasiswa dan profesor itu sangat aktif dan hidup sekali, serta tugas-tugas dan proyek yang diberikan pun sangat menantang dan memberikan pembelajaran praktikal dan sangat berharga untuk memahami mata kuliah yang dipelajari. Menurut saya, ujiannya malah tidak membuat stress karena yang membuat stress itu adalah tugasnya. Pendidikan disana bukan hanya menenkankan pada hasil saja melainkan juga sangat menenkankan pada proses. Di tempat saya belajar, untuk ujian itu biasanya kebanyakan menggunakan tipe soal multiple choice dan short answer karena tujuannya menguji pemahaman dan bukanlah hafalan. Jadi memang kalau menurut saya, proyek yang ditugaskan oleh profesorlah yang sangat menantang daripada ujiannya :')

    Kemudian fasilitas kampus juga sangat mendukung sekali untuk mahasiswanya dapat berkembang pesat. Contohnya nih, ada failitas yang namanya ASC (Academic Success Center) yang sangat membantu kalau saya sedang mengalami kesulitan mengerjakan tugas kuliah. Setelah membuat janji pertemuan dan kemudian datang kesana, saya pasti diberikan bimbingan gratis untuk menyelesaikan tugas sesulit apapun itu. Saya juga sering sekali meminta bantuan untuk proofreading atau mengkoreksi dalam mengembangkan tulisan-tulisan bahasa inggris untuk tugas esai atau tugas ilmiah lainnya. Usaha ini untuk memeriksa agar tulisan saya terbebas dari plagiarisme dan kesalahan mendasar seperti spelling and grammar. Bahkan ditempat ini juga, kita bisa dibantu untuk mempersiapkan dan latihan presentasi untuk proyek tugas kita. Terus perpustakaannya juga sangat membantu sekali suksesnya kehidupan akadmis kita, selain bukunya lengkap dan memiliki fasilitas digital yang canggih, juga tempatnya sangat nyaman dan merupakan temapat favorit bagi saya untuk belajar dan kerja kelompok. Gunakanlah semua fasilitas ini dengan sebaik-baiknya!

    Selain itu fasilitas lainnya seperti sistem informasi pendidikannya juga menggunakan teknologi terbaik loh alias serba online. Pertama, kita diberikan email mahasiswa yang digunakan untuk berkomuniasi dengan professor, juga memiliki fitur-fitur gratis yang terintegrasi untuk bisa akses semua Microsoft Office dan diberikan pula unlimitied storage di Google Drive. Dua fitur ini sangat penting bagi mahasiswa disana karena menjadi salah satu alat untuk berkolaborasi secara digital untuk menyelesaikan tugas yang diberikan profesor. Terus jangan bermimpi dapat nilai terbaik jikalau tulisan kita itu merupakan hasil plagiarisme seperti tidak mencantumkan sumber bacaan dan kalimatnya merupakan hasil copy-paste tidak di paraphrase. Saat kita meng-upload tugas tulisan kita, maka secara otomatis akan diperiksa oleh plagiarism tool apakah hasil pekerjaan kita merupakan hasil contekan atau bukan. Jikalau terdeteksi ada plagiarisme walau hanya satu kalimat saja, itu bisa berakibat fatal dan menciderai nilai/hasil yang sangat dramatis seperti kita akan mendapatkan nilai nol (saya pernah mengalaminya karena lupa untuk mem-pharaphasing padahal hanya satu kalimat saja, hiks).

    Disana plagiarisme adalah suatu pelanggaran/kejahatan yang tidak bisa ditolerir bagi mereka. Maka tidak heran, hak kekayaan intelektual sangat dilindungi disana! Terlebih lagi setiap penjuru tempat ada jaringan wifi gratis yang sangat 'super' cepat sekali. Jadi, untuk orang Indonesia yang terbiasa download banyak film, mp3, ebook, dll yang merupakan bajakan, dimohonlah yaaa untuk tidak melakukan hal tersebut di Amerika. Hal ini akan berakibat pada jaringan wifi yang kita miliki akan diputus secara permanen jika menggunakannya apartemen atau mendapat hukuman kalau menggunakan jaringan wifi di kampus. Untuk entertainment dikala suntuk dengan kuliah, saran saya berlanggananlah Netflix, Apple Music/Spotify, Amazon Kindle, dan seterusnya. Janganlah mengunduh yang merupakan pelanggaran dari hak kekayaan intelektual ;)

    Defir bersama Profesor Judy (Sebelah Kanan) dan dengan rekan tim untuk proyek E-Commerce bersama Rachel dan Roger
    Di universitas Amerika, setiap mata kuliah atau disiplin ilmu yang diajarkan juga sangat up-to-date! Contohnya nih dua mata kuliah yang sangat saya sukai seperti Principle of E-Commerce dan Business and Professional Communication. Mata kuliah tersebut tidak menggunakan textbook atau buku pelajaran yang jadul alias keilmuannya sudah tidak relevan lagi dengan zaman now. Thanks God, keduanya hanya menggunakan artikel-artikel terbaru dan studi kasus didunia nyata mengenai setiap topik pembelajarannya. Jadi, kita lebih memahami relevansi ilmu dengan praktik yang ada di kehidupan dan dunia bisnis dilapangan.

    Perlu teman-teman tahu yaaa, kalau textbook itu sangat mahal sekali di Amerika. Jika mau membeli buku pelajaran yang baru itu harganya berkisar 100-300an US Dollar, artinya kalau kita punya 5 mata kuliah dalam satu semester dengan asumsi 1 juta rupiah per buku, maka kita harus mengeluarkan uang hampir 5 juta rupiah untuk buku saja. Tapi tenang ada solusinya kok, kita bisa menyewa buku di Amazon atau platform lainnya dengan setengah harga atau beberapa puluh persen lebih murah dari harga aslinya. Atau dengan solusi lainnya, menjadi paperless student. Kehidupan menjadi paperless student akan saya bagikan pengalamannya di posting yang berbeda yaa ;)

    Perbedaan juga terasa pada jumlah credit atau SKS (satuan kredit semester), di Amerika terdapat aturan maksimal dan minimal kredit yang harus diambil untuk setiap tipe mahasiswa. Misalnya, mahasiswa reguler rata-rata boleh mengambil 12-15 kredit per semester, dan berbeda dengan mahasiswa yang memiliki pekerjaan paruh waktu yang hanya berkisar 6-10 kredit per semester. Di Indonesia, dulu saat kuliah rata-rata saya mengambil lebih dari 20 SKS per semester. Terlihatkan perbedaannya?

    Kemudian yang saya alami selama perkuliahan disana, untuk satu mata kuliah biasanya memiliki bobot 3 SKS yang dibagi kedalam 2 hari pembelajaran setiap minggunya dengan durasi maksimal 90 menit. Jadi setiap semester mahasiswa reguler memiliki 4-5 mata kuliah saja dengan waktu yang singkat tapi sangat berkualitas setiap sesinya pembelajarannya. Profesor selalu memastikan bahwa pembelajaran dimulai dan diakhiri dengan waktu yang sangat tepat. Disana toleransi untuk telat datang ke kelas maksimal 15 menit saja, diatas itu dilarang mengikuti kelas. Disamping itu, untuk harga per SKS nya sangat mahal sekali, jika kita gagal dalam kelas maka banyak uang atau investasi pendidikan yang mereka keluarkan akan rugi tak terkira. Disini terlihat bahwa mereka sangat serius terhadap pendidikan dan lebih menekankan pada kualitas bukan kuantitas!

    Paragraf ini boleh di-skip oleh umum yaa karena dikhususkan untuk grantees CCI Program yang akan terbang ke Amerika tahun ini. Saat pertama menginjakkan kaki di Amerika, para program partisipan akan super sibuk sekali bahkan akan merasa overwhelming. Tapi nikmati saja semuanya yaa baik itu jet lag, culture shock, dan seterusnya. Yang menjadi perhatian dibulan pertama ini, para grantees harus bisa menaklukan bahasa inggris agar bisa mendapatkan sertifikasi profesional dari kampus masing-masing. Pertama, kalian akan mengalami yang namanya English Placement Test yang menentukan tingkat kemampuan bahasa inggris kalian dimana. Biasanya kelas akan dibagi dua setelah tes tersebut, dan kalian akan ditempatkan di kelas sesuai dengan hasil tes tersebut. Jangan down jika ditempatkan dikelas dengan intermediate level ESL, karena di akhir bisa saja berubah dengan dibuktikan oleh perkembangan kalian seperti mendapatkan skor terbaik dalam melakukan English Final Test. Di NOVA Community College, tesnya itu ada dua sesi yakni multiple choice yang kurang lebih seperti TOEFL. Jika lulus dan melebihi skor minimal, kalian akan lanjut ke sesi berikutnya yaitu writing test yang mana sangat penting dan menentukan kalian berada di level mana. Untuk bisa mendapatkan sertifikat kalian harus bisa mendapatkan antara ketiga level teratas. Kalau gagal di sesi multiple choice, sudah dipastikan kalian harus mengambil 5 SKS ESL Class dan tidak memungkinkan untuk memenuhi requirement sertifikat dengan mata kuliah wajib sekitar 22 SKS untuk dua semester. Belajar yang keras yaaa, good luck!

    Terakhir, saran saya untuk mahasiswa yang berkuliah di Amerika khususnya penerima beasiswa CCI Program, pikirkanlah dengan matang mengenai pilihan mata kuliah dan profesor yang akan kita pilih. Untuk melihat topik mata kuliah yang akan dipelajari lihatlah di silabus yang diberikan profesor. Ingat di Amerika, setiap mata kuliah memiliki 'rule of the game'-nya masing-masing. Sangat bervariasi sekali antara bobot presentasi nilai kehadiran, tugas-tugas, dan ujian-ujiannya. Kunci sukses untuk mendapatkan nilai terbaik adalah pahami setiap aturannya dan ramu strategi untuk menyelesaikannya sebelum perkuliahan dimulai. Juga perlu diperhatikan bahwa karakteristik setiap profesor berbeda-beda untuk cara pengajarannya sehingga belum tentu cocok untuk kita. Beruntungnya disana, kita bisa memeriksa rating dan feedback dari senior mahasiswa yang sudah mengalami belajar dengan profesor bersangkutan mengenai cara pengajarannya melalui ratemyprofessor.com atau platform lainnya. Jika kita mendapatkan professor terbaik, maka besar kemungkinan kita akan semakin tertarik dan menguasai bidang yang profesor tersebut ajarkan.

    Penutup, terima kasih sudah membaca sampai akhir dan semoga bermanfaat. Untuk CCI Program sekarang yang sedang melaksanakan tugas belajar, semoga sukses dan membanggakan Indonesia. Untuk sukses di akademis itu, kita tidak haruslah cerdas dan ber-IQ tinggi melainkan rajin dan persisten dalam belajar juga menikmati setiap proses pembelajarannya. Saya akan berusaha menyempatkan waktu untuk menulis lagi di blog ini untuk membahas CCI Pilars lainnya seperti pengalaman volunteer dan internship di Amerika, dan topik lainnya. Ditunggu saja yaa. Untuk update-nya, saya pasti umumkan di sosial media saya. Silahkan follow akun dibawah ini yaaa..

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading

    Halo manteman pembaca, sahabat pejuang mimpi beasiswa ke luar negeri! Tidak terasa sekarang merupakan hari terberdebar-debar mendebarkan dalam hidup ku. Pada hari santay, tanggal 15 Juli 2018 ini akan menjadi petualangan udara international flight terpanjang pertama ku dengan durasi kurang lebih 23 jam 30 menit yang belum termasuk durasi dua kali transit selama 5 jam :') mohon doa yaaa semoga semua lancar sehat sentosa bahagia, aamiin. 

    Diriku sengaja begadang dan menulis artikel ini untuk adjustment waktu dengan DC, USA yang beda -11 jam dengan Indonesia (saat selesai menulis ini pukul 4am subuh WIB 15 Jul, disana pukul 3pm sore 14 Jul). Hey, hey, hey, karena bentar lagi take-off, let's get to the point! Yeaaahh, Dihari terluarbiasa ini, akhirnya saya bisa berbagi pengalaman kembali untuk bisa menambah khazanah mengenai pelatihan pra keberangkatan kuliah luar negeri khususnya di Amerika untuk beasiswa CCI Program yang sudah saya alami beserta 30 sahabat grantee perwakilan daerah Indonesia. Anyway, silahkan yaa menjulidi judul dari posting pada kali ini, hahaha.. Saya pun menulis sambil tersenyum mebuat judul tulisan blog sedemikian rupa bentuknya mengikuti trend media-media artikel zaman now ;') Jadi di artikel kali ini kita akan membahas pembelajaran yang didapatkan selama 3 hari penataran orientasi di Hotel Mercure Ancol sebelum keberangkatan ke Amerika yang sangat berfaedah itu, yuk bahas satu per satu!

    1. Memahami Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Berangkat

    Beuh! kalau soal persiapan berangkat mah bener-bener ruar biasa perjuangan kantong-nya. Jadi saat orientasi ini kita dikasih checklist dan dijelasin mengenai barang-barang essential yang harus kita bawa ke Amerika. Karena saya urang kampung yang belum punya apa-apa untuk go international, jadi banyak barang-barang yang sebaiknya saya beli seperti *1* Koper TSA (suitcase): sebenernya ini nggak wajib siiiiihh, adaloh kakak alumni CCI Program tahun lalu cuma bawa 2 backpack dan pulang baru bawa koper banyaaak, mantap djiwa! Tapi yaa gimana yaa, alhamdulillah rezeki mah dari mana aja jadi saya bisa beli koper hardcase 24 inch dan 20 inch untuk menampung berbagai barang seperti *2* Beberapa pakaian pria yang tak banyak jumlahnya, lol. Nah kalau bahas baju/celana yang harus dibawa, yang penting kita bawa pakaian secukupnya untuk kuliah semester pertama di musim panas (jangan tebel-tebel), trus bawa juga pakaian formal untuk acara tertentu dan tak lupa pakaian adat untuk menunjukan budaya Indonesia yang ditunjukan pada peristiwa tertentu, nah kalau untuk pakaian musim dingin sih saya nggak bawa soalnya nanti dikasih allowance untuk beli jaket-jaket tebal disana. Dibagian ini juga, keluar kantong pastinya, saya beli baju adat, kaos-kaos keren seperti tulisan USA (Urang Sunda Asli), hahaha dan pakaian dalam long john untuk menghangatkan jiwa-jiwa yang sepi #recehbangetsihgue :D karena di pesawat yang katanya nanti bakal dingin. bismillah!

    Yang selanjutnya harus dibawa adalah *3* Oleh-oleh khas Indonesia atau daerah masing-masing untuk dibagikan ke teman-teman grantee CCI Program dari negara lain juga untuk para pejabat CCI Program di kampus masing-masing. Sudah jelas dooong ini beli lagi :') Para pembaca yang budiman jangan stress yaaa dengan membayangkan kok jadi penerima beasiswa gini amaaat, inilah kenyataannya guuys, tapiiiiiiii beneran sueeeerrr deh, jika kita tulus ikhlas mau berbagi, pasti akan dibalas berkali-kali lipat loooh. Bagaimana tidak, fakta yang tertulis di DS2019 (dokumen semacam keterangan status pelajar di Amerika) adalah kita dibiayai pemerintah Amerika dialokasikan sebesar $39.815 atau sebesar ±571juta rupiah jatah per awardee. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan wahai para penerima beasiswa CCIP? Harus banyak bersyukur guys :) Naaaah, juga tugas kita adalah lakukan yang terbaik untuk jadi duta bangsa yang membanggakan dan berprestasi #eeeaaaa Back to the point, gifts yang saya bawa adalah berupa miniatur Kujang karena saya berasal dari Jawa Barat dan saya sangat suka sekali makna dari pusaka sunda itu sendiri yang merepresentasikan "critical intelligence and power of life". Miniatur kujang ini saya beli berupa gantungan kunci, pin, dan kalung untuk mahasiswa/masyarakat di Amerika beserta plakat kujang untuk orang-orang penting di kampus tercintah.

    Lanjut catatan untuk poin *3*, tiap grantee referensi oleh-olehnya beda-beda yaaaa.. ada yang buat sendiri untuk menghemat dan emang grantee yang satu ini skillful banget tangannya, saluuuut! ada yang beli-beli online kaya akuuuuh dkk yang lain, ada yang beli offline dengan datang ke pasar setelah PDO, ada yaaang aaah sudaaahlaaah intinya banyak jalan menunjukan peduli kita pada orang sana :) Kalau barang yang dibeli lainnya adalah  *4* Logistik makanan yang kira-kira tidak ada di Amerika dan suplai obat-obatan Indonesia. Ini adalah trik jitu untuk bulan pertama menghemat dan sedikit-demi-sedikit melepaskan diri dari yang namanya makanan Indonesia juga obat-obatan di Amerika katanya perlu resep dokter so bawalah obat-obatan yang kita butuhkan selama disana. Kemudian terpenting lainnya yakni *5* banyak dokumen-dokumen penting yang nanti jikakalau teman-teman jadi awardee beasiswa akan tahu dokumen apa saja yang harus dibawa, dan terakhir ingaaat *6* Jangan bawa windows dan software bajakan dari Laptop/DVD/CD serta jangan bawa juga berupa makanan daging, tanaman hidup, atau produk segar lainnya.

    Baca blog kakak Alumni Fulbright untuk referensi : List barang untuk dibawa studi ke USA

    2. Terbayang Kondisi State / Daerah Kita Tinggal, Kondisi Kampus Masing-Masing dan Kegiatan Yang Akan Dilakukan Selama Di Amerika

    Credit Photo: mprintables.com Edited by Defir
    Pada tahun 2018, host institution yang menjadi tuan rumah untuk para grantee CCI Program terdapat 10 kampus yang tersebar di Amerika Serikat seperti gambar diatas. Baiklah saya jabarkan dengan kategori musimnya (1) Kampus yang merasakan salju yakni Bunker Hill (bhcc.edu), Northampton (northampton.edu), Northern Virginia Alexandria and Annandale Campus (nvcc.edu), DuPage (cod.edu),  dan Kirkwood (kirkwood.edu). (2) Kampus yang tidak merasakan salju yakni Valencia (valenciacollege.edu), Houston (hccs.edu),  Scottsdalle (scottsdalecc.edu), dan Mesa (mesacc.edu). Ditempatkan dimanapun nanti kamu, bersyukurlaaaaahh! Semua kampus ini baguss bangeeet ditambah dengan belajar, makan, tinggal gratis, nikmaaaaaatt! :') tinggal kita-nya bisa memanfaatkan momen sebaik-baiknya. Jika nanti ditempatkan dikampus bersalju, bulan Januari akan ada agenda tahunan yang selalu diadakan didekat Green Canyon, Arizona, program ini bernama "Pathway Success Program". Jika kamu dikampus panas nan gersang juga berkaktus, kamu bisa mengunjungi kampus-kampus teman mu yang bersalju dan traveling ke New York saat "Winter Break" pada bulan Desember, eeeiitss ada kelebihan lain loooh kalo tinggal di daerah panas yaitu biaya hidupnya tidak terlalu mahal sooooo kalian bisa menimbun dollar yang banyaaaaaak, hehehehe. Pokokeeee, we will experience as much as we can!

    Oh yaaaaa, menurut saya yang paling menarik dari program Community College Initiative (CCI) ini adalah saat nanti disana kita tidak hanya belajar dan kuliah saja, tapi untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin di luar kampus dengan volunteer works dan internship di berbagai perusahaan, lembaga, atau komunitas di Amerika. Kegiatan volunteer di Indonesia sudah mulai populer saat ini, anak muda sekarang sudah mulai peduli dengan masyarakat disekitarnya dan di Amerika kegiatan volunteer ini katanya menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan mereka untuk memenuhi hasratnya membantu sesama. Budaya gotong royong kata alumni akan lebih terasa disana, aaaaahh I'm looking forward to learn more about American Culture, American People and American Dream! Kalau soal internship sudah jelas sekali ini akan sangat membantu meningkatkan keahlian dan pengalaman profesional kita untuk peningkatan karir kita setelah pulang ke Indonesia. Saya berencana saat di Amerika untuk intern di VOA (Voice of America), mengikuti MUN (Model United Nation), dan mengikuti berbagai workshop, konferensi, dan/ sertifikasi profesional.. bismillah, semoga semua yang direncanakan disana berjalan lancar dan sukseessss, aamiin yaa rabbal'alamiin.

    Terkait sistem pendidikan dan kelas di Amerika kata alumni saat PDO itu cukup jauh berbeda dengan di Indonesia. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menikmati setiap prosesnya dan berharap bisa mencetak rekor seperti pada pendidikan terakhir saya sebelumnya. Untuk pembahasan akademik di Amerika ini, InsyaAllah yaaa diposting selanjutnya, juga saya akan membahas perbedaan U.S. community college dan politeknik atau akademi di Indonesia khususnya yang saya alami di Northern Virginia Community College. Sebelum bercerita dan memberikan insight tentang hal tersebut, saya perlu mengalaminya dulu.. hehehehe.. please, wish me luck!

    3. Momen Semasa PDO Semakin Menguatkan Ikatan Para Penerima Beasiswa CCI Program



    Credit Video: Mirzha Anas - Grantee CCI who learn Media Animation at College of DuPage 

    Hal yang paling menarik lainnya dari program CCI adalah kekeluargaan yang terbentuk diantara para grantee itu juaraaaaa banget! Mereka perwakilan berbagai daerah di Indonesia, dikumpulkan oleh AMINEF di Jakarta sebanyak empat momen indah yang takan pernah terlupa semasa hidup ini seperti: seleksi interview selama 2 malam di Whiz hotel, visa interview selama 1 malam di Ibiz Thamarin hotel, PDO selama 5 malam di Mercure Hotel Ancol dan sekarang 2 malam di Whiz Hotel lagiiii.. Hatur nuhun pisan geng 'my partners in crime' kalian sudah jadi bagian sejarah penting dalam hidup ku, beruntung bisa bertemu sama kalian para profesional muda yang kece abis, banyak belajar dari pengalaman dan curhatan kalian, juga thanks so much buat chat grup yang selalu menghiasi hari-hati ku selama 7 bulan ini dimana tak pernah sepi selalu seru, kocak, informatif, berfaedah, kerandoman asik, juga #unfaedahbutfun like julid, hedon lifestyle, dan congkak yang menghidupkan suasana, hahaha.. Keep in touch guys walau kita berada di state yang berbeda, hiasi terus grup whatsApp kita, saling mengunjungi di Amerika nanti, traveling bareng keliling United States, dan yang pasti sampai ketemu lagi saat PSP di Arizona nanti bulan Januari 2019. I just wanna say "I love you guys", I hope we will succeed and make proud our beloved Indonesia, aamiin.

    Naaaah semasa PDO ini, banyak banget kejadian-kejadian luar biasa seru dan yang paling sering terjadi itu di kamar 360, kamar bersemayam saya dan mas Herry Rudolfo grantee dari Palembang. Kamar kami seperti markas buat entertainment seperti main game hali-gali yang sangat sangat menggelitik perut, sering mengadakan acara talkshow dengan background view yang indah dibintangi oleh pasangan Arizonans: Mita Andary sang Announcer Radio yang Hits abizz dari Makassar dan Bang Juanda the funniest grantee of CCIP Indonesia dan HR di salah satu Hotel Banjarmasin, asli sangat 100x menghibur bangeeeett apalagi yang pas bintang tamunya adalah Mr.Puni #ngakaksohard :D tidak lupa juga party makan pizza yang banyak, ditraktir sang PDO's birthday boy Mirzha Annas. Terus walau acara padat merayap kegiatan dari pagi sampai sore untuk PDO ini, kita tetep aja bergadang sampai jam 2-3an, wkwkwk.. untuk persiapan cultural performance, juga pernah ada sesi curhat dong sampai cerita-cerita hal horror sampai nginep ber-6 dalam satu kamar colek Kak Elvis sang calon CEO, Mas Teguh sang tour guide lombok, Rina sang kimia dan produksi makanan analis, Anin sang mysterious girl dan journalis muda, and Mirzha sang video animator.. Aaaaahhh inget banyak momen itu, indaaaaaaahh bangeeet!! Jadi baper and make me miss u all already :')

    Kata alumni sebelumnya memang anak-anak awardee CCIP Indonesia dari tahun ke tahun paling solid dan berprestasi banget. Alhamdulillah, saya dipercaya sebagai project leader saat team building di hari terakhir sesi terakhir, dan kami ber-30 pun membuktikan bahwa bonding kami memang benar adanya kuat syekali sehingga kami berhasil menaklukan project challenge dengan sangat sukses, yeay! dan sesi team building ini merupakan sesi terfavorit bagi saya, karena kami dari yang dibagi menjadi 4 kelompok ini, kelompok Malamoi yang diketuai Kakakuh kak Saskia, kita berhasil mendapatkan Juara 1 #CongkakMode hahaha.. tapi bukan karena itu saja sih, memang beneran serruuuu banget semua games-nya syarat akan makna pembelajaran. Semoga semua pembelajar dari PDO ini menjadi bekal kita untuk terus saling menyayangi dan keluarga selamanyaaaaaa :)

    4. Siap Mempromosikan Seni dan Budaya Bangsa di Amerika


    Sebagai duta bangsa sudah sepantasnya kita bisa memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Amerika sehingga pada acara orientasi pra-keberangkatan ini kita dilatih menampilkan pertunjukan budaya di panggung Indonesia sebelum panggung internasional sana. Saya sangat kagum pada grup "Sapu Lidi" yang mendapatkan juara pertama, you guys really deserve the winner title! Mereka mempertunjukan penampilkan yang indah dengan diawali video makna dari sapu lidi, kemudian penampilan berbagai tarian khas daerah yang kereeeeen dan kompak banget, bukan hanya itu ada Jesika Rozella yang sangat talented banget memimpin banyak sekali nyanyian lagu daerah yang di mix dengan gitar ditangannya, bukan hanya itu jesika sang project manager ini juga mendapatkan predikat pakaian adat daerah terbaik, yang sangat buat saya terkagum-kagum adalah dari kostum tersebut ternyata buatan tangannya sendiri, BIG WOW BANGET! Aaaaaaahhh, aku fans daaaah bukan hanya sama jesika saja tapi sama semua grantee CCI dimana mereka memiliki BIG WOW-nya masing-masing :) kalian luar biasa!

    Terus grup saya bagaimana performance-nya di konser bertajuk "Unity in Diversity" di momoen PDO itu? Waaaaaaaaaahh, bahagia pastinyaaaa, walau grup "Lentera" tidak mendapatkan juara pertama tapi misi kami telah berhasil, kami adalah satu-satunya grup yang bisa mengajak semua orang menari, bergoyang dan bernyanyi baik dari semua grantee, alumni, dan staff AMINEF. Asliiiii serrruuuuuuuu... Yeaaahhh! Dengan event ini kami menjadi sangat siap dan PD untuk menampilkan budaya Indonesia di Amerika ;)

    5. Sudah Sangat Siap Melaksankan Misi Transformasi Diri di Negeri Paman Sam

    Saya mewakili seluruh grantee CCI Program tahun 2018 mengucapkan "Thank you so much" untuk seluruh staff AMINEF yang telah berjuang keras dari tahapan seleksi sampai dengan kami berangkat ke Amerika. Untuk yang selalu kita tanya-tanya saat kebingungan melanda Mbak Isye, Mbak Rianti, Mbak Kiki, Mbak Sandra, Mbak Rere, Mbak Nabila dan yang kita recokin mengenai akomodasi, flight dan keuangan Mas Wahyudi, juga yg slalu upadate info yg sangat berfaedah di fb n sdh upload foto-foto kece kita  wkt PDO Mbak Mita, pokoknya seluruh staff yang tidak bisa disebutkan semuanya dan tentu saja Direktur AMINEF Mr. Alan H. Feinstein :) Terimokasih, matur nuwun sanget, teurimong gaseh beh, hatur nuhun pisan, eppanggawang, amanai, tampiaseh, makaseh. Sekarang kami sudah sudah siap menatap masa depan cerah! 

    "Coming together is a beginning, keeping together is a progress, working together is success" - Anonymous

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir Dede Firmansah | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading
    Sumber: Cuba Trending, Photo Edited by Defir
    Diakhir bulan puasa ramadhan ini, defir mau berbagi pengalaman tentang proses aplikasi visa Amerika Serikat dan betapa bahagianya dapat bertemu dengan seluruh grantee CCIP yang akan berangkat untuk kuliah di USA pada bulan Juli nanti. Pada posting ini juga, saya akan memberi daftar sosial media sahabat saya, 29 pemuda perwakilan daerah Indonesia yang telah melewati proses seleksi yang sangat panjang dan akhirnya mendapatkan beasiswa CCI Program. Hal ini sebagai bonus menjelang hari raya kepada teman-teman pembaca setia yang tertarik dengan beasiswa kuliah di luar negeri khususnya untuk meningkatkan keahlian profesional, juga untuk kamu yang sedang mencari alumni/grantee yang memiliki kesamaan program study yang ingin dilamar atau kesamaan daerah asal untuk berdiskusi dan memberi pertanyaan spesifik kepada mereka. Selamat teman-teman menemukan artikel yang tepat! :) Tapi sebelum itu, mari kita tambah pengetahuan dulu mengenai prosedur mendapatkan visa amerika, beginilah urutan pengalamanku:

    Pengisian Aplikasi Online Visa Amerika

    Visa adalah tanda bukti "boleh berkunjung" atau "izin masuk" ke dalam suatu negara, maka dari itu hal ini menjadi hal penting untuk bisa masuk ke Amerika. Jika teman-teman ingin mengetahui bagaimana penampakan situs registrasi pengisian online visa pelajar amerika yang masuk kedalam kategori visa non-imigrant DS-160 ini, kunjungi https://ceac.state.gov/GenNIV/ dan untuk guideline-nya ada di situs ustraveldocs.com :) pada situs tersebut terdapat penjelasan lengkap mengenai kategori beserta jenis dari Visa Amerika juga persayaratan beserta tata cara dan prosedur pembuatannya. Naaaaah, saya dan teman-teman grantee CCI Program 2018 mengajukan visa dengan jenis J-1 atau Exchange Visitor (Scholar) karena program CCIP ini hanya 1 tahun dan merupakan program non-degree untuk peningkatan keahlian profesional. Jika teman-teman akan kuliah untuk S2/S3 di Amerika, maka jenis visa-nya adalah F-1. Dan kalau untuk traveling / working, mungkin akan beda lagi jenisnya, sekali lagi kalau mau belajar tentang visa amerika kunjungi ustraveldocs untuk lebih jelasnya yaaaa.

    Enaknya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Amerika adalah dalam hal aplikasi visa ini diberikan banyak sekali kemudahan seperti adanya dokumen guideline untuk tata cara pengisian aplikasi online ini serta adanya konsultasi/revisi dari staff AMINEF sebelum submit application, dan tentunya ada banyak teman sepejuangan untuk berdiskusi jika ada hal yang kurang dipahami. Namun dari semua kemudahan ini, tetap saja mengisinya memerlukan sekali ketelitian dan kesabaran. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana ribetnya jika kita kuliah di Amerika dengan self-funded atau untuk traveling, pasti syaratnya sangat banyak sekali, makanya tidak heran banyak orang yang berkata bahwa mendapatkan visa Amerika ini sulit sekali. Beruntunglah kita yang mendapatkan beasiswa ini, karena tidak semua orang bisa ke Amerika, betul tidak? Semoga para pembaca diberikan rezeki yaa untuk bisa berkunjung ke USA, aamiin.

    Dibagian ini defir cuma mau menekankan untuk melakukan persiapan berupa foto visa amerika. Foto ini tidaklah sembarangan 'jepret' ada ketentuannya seperti ukurannya harus 5x5 cm, background putih, dan persentase gambar wajah lebih besar dibandingkan dengan badan. Klik ustraveldoc untuk membaca ketentuan photo-nya! Jika teman-teman berada di daerah Jabodetabek, maka datanglah ke photo studio khusus untuk visa Amerika yang berada di Jalan Sabang Sarinah, Jakarta. Disanalah saya dan sebagian teman-teman grantee berfoto untuk visa ini.

    Tips: Saat pengisian aplikasi online, save application setiap selesai mengisi per bagian, juga gunakan aplikasi google chrome agar bisa print secara digital (save as pdf). Karena nanti sebelum submit application, kita harus mencetak pada review data page yang dijadikan pdf kemudian di email ke AMINEF untuk direvisi. Dan setelah oke, barulah kita submit dan kita harus wajib banget hukumnya untuk mencetak Confirmation Page DS160.

    Penutup sub ini, untuk lebih detail-nya mengenai pengisian aplikasi online J-1 VISA silahkan kunjungi salah satu situs alumni CCI Program : http://nurdahlialataima.blogspot.com/2011/05/ccip-ds-160.html

    Sumber: Photo Edited by Adrea CCIP 2018

    Kebersamaan Sebelum Visa Interview

    Pada interview visa kali ini kita memiliki perbedaan dengan alumni-alumni CCI Program tahun angkatan sebelumnya. Biasanya interview visa ini dilakukan pada bulan Mei/Juni setelah Pre-Departure Orientatation (PDO) dilaksanakan, tapi dikarenakan pada tahun ini bertepatan dengan bulan ramadhan maka PDO dan Interview Visa pun dipisahkan agendanya. Menurut saya, ini menjadi keuntungan tersendiri untuk bisa fokus dalam persiapan visa mengingat ada beberapa cerita dari alumni yang gagal berangkat gara-gara interview visa ini karena ketidaklengkapan dokumen atau alasan lainnya. Tapi kita berbeda, hasilnya semua grantee CCIP 2018 mendapatkan kartu putih which means visa pelajar amerika sudah ditangan dan siap berangkat pada bulan Juli nanti. Yeay! Alhamdulillaaaaaaaah 😇

    Kelebihan lainnya karena dipisahnya PDO dan VISA adalah kita semua grantee beasiswa jadi bisa ketemu berkumpul di Jakarta untuk pertama kalinya. Biasanya kita hanya bisa chitchat online seru, heboh, halu, hedon dan julid di group WhatsApp, akhirnya kehebohan bisa terjadi di dunia nyata, hahaha. Sebelum Visa Interview Appointment, kita berkumpul dan menginap di Hotel. Tak menyia-nyiakan momen ini, sebelum maghrib dan berbuka puasa, kami berkumpul semua di lobby, kompak membawa makanan khas daerahnya masing-masing, ngobrol seru sambil bersenda gurau, aaaaaah inget momen itu jadi kangen sama mereka. I am so excited and looking forward to see you all again in PDO!

    Setelah sholat maghrib dan berbuka dengan yang manis-cantik-ganteng-imut dan makanan ringan khas aneka rasa bhineka tunggal ika, kita jalan kaki bareng mencari food court untuk berbuka puasa. Karena kan orang Indonesia katanya belum bisa dikatakan makan yaaa kalau belum makan nasi 😊 Setelah 10 menit marching n chatting on the road, akhirnya sampailah di tempat makan D'c*st sekitar 550 meter dari hotel. Kami langsung memesan makanan bersama, sambil nunggu makanan kita ngobrol lagi, aaaaah ngobrol lagi, lagi dan lagi sama mereka tidaklah membosankan sama sekali. Saya menyimpulkan bahwa semua grantee CCIP 2018 ini, mereka adalah manusia ajaib dengan ciri-ciri beragam, seru, lucu, berprestasi, baik hati, etcetera.. etcetera... yang diangurehkan kepada ku.. Bahagia banget pastinya menjadi bagian dari skenario hidup mereka. I hope you guys feel the same way about me :')

    Pada berbuka puasa bersama ini, saya juga kedatangan tamu spesial, salah satu pembaca blog ini yang memiliki semangat luar biasa dan menghubungi saya di media sosial. Katanya dia ingin ketemu dan ngobrol dengan saya dan para grantee, katanya dia belum mendapatkan rezeki untuk mendapatkan CCIP tahun ini dan katanya dia tidak akan menyerah sebelum mendapatkannya. Saluuuuuuuut!! Saya dan beberapa teman grantee pun seneng banget bisa sharing tentang pengalaman kami. Semoga di CCI Program tahun selanjutnya bisa menjadi grantee seperti kami yaaa, aamiin.. FYI, kata staff AMINEF saat briefing sebelum Visa Interview Appointment, yang mendaftar untuk program CCIP ini ada sekitar 900an orang dan yang terpilih hanya 29 orang tahun ini. Suatu kebahagiaan dan kebanggaan menjadi bagian dari 3% pemuda terpilih Indonesia yang pergi ke Amerika untuk kuliah meningkatkan kemampuan karirnya. Bismillah, semoga berkah! Terinspirasi dari tamu diatas, sesuai janji artikel ini, dibawah terdapat gambar data para penerima beasiswa CCI Program 2018, silahkan follow media sosial mereka dan berikan pertanyaan spesifik yang belum di informasikan dalam blog ini sehingga kesempatan mendapatkan beasiswa di tahun berikutnya semakin terbuka dengan informasi yang dimiliki.
    Klik pada gambar untuk memperbesar (zoom picture)

    U.S. Visa Interview Appointment

    Setelah perjuangan mengisi DS-160 (visa non-imigrant) untuk jenis Visa-J1 (Exchange Visitor) secara online, waktunya pergi ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk melakukan wawancara visa dan pengambilan sidik jari. Sedikit seram sih ketika memasuki wilayah US Embassy ini, kita mau foto selfie aja petugas keamanan langsung dengan sigapnya menegur kita. Padahal saat briefing sebelum pergi ke kedutaan pun, sebenarnya sudah diingatkan sih sama AMINEF disana jangan macam-macam apalagi sampai bercanda. Maafkan kami yang khilaf 😂 yaah dasar saking excited nya kami kali ya! hehehe.. Dan saat briefing juga diingatkan kalau kita harus menjawab semua pertanyaan wawancara visa dengan singkat dan jelas.

    Beginilah kira-kira rangkuman briefing di kantor AMINEF sebelum pergi ke US Embassy: (1) Periksa kembali hal yang sangat penting dan krusial wajib dibawa saat interview visa seperti: Confirmation Page DS160, Passport Asli, 2 pcs Photo 5x5 cm, Invitation Latter dan DS2019 yang diberikan AMINEF. Barang-barang selain dari tulisan yang di italic-bold tersebut jangan dibawa! Kami pun menyimpan semua barang bawaan kami di kantor AMINEF kecuali smartphone (buat pesen Gr*b/G*car).. Kenapa barang-barang tidak penting itu tidak perlu dibawa? Yaaaa karena kembali lagi mengingatkan bahwa untuk masuk ke dalam US Embassy keamanannya sungguh sangat ketat, makanya sedikit menyeramkan dan nanti barang-barang tsb akan menghambat untuk masuk kedalam kedutaan.

    Setelah memasuki Amerika, eh kedutaannya.. kami pun melewati security dan smartphone disita sementara, kemudian berjalan berbaris beberapa puluh meter masuk terus ke dalam kedutaan, dan tibalah pada sebuah ruangan dan kami memasukinya, kemudian terakhir duduk manis menunggu nama kami satu per satu dipanggil sambil dada berdegup kencang, hahaha.

    Iklan hiburan sebentar yaa, 😁hehe.. baca tulisan menggemaskan Interview Visa-J1 oleh Adrea CCIP's Grantee Indonesia Termuda Angkatan 2018

    Ternyata guys, nggak seseram yang dibayangkan kok. Grup kami, 29 orang yang di interview rata-rata memakan waktu 3-5 menit per orang, beuh cepet banget, hahahaha.. Alhamdulillah semuanya dapat kartu putih, ini mungkin karena program pemerintah Amerika makanya dipermudah kali yaa.. Kalau bukan mungkin akan sedikit susah, berdasarkan artikel dari Mr. William M. Fish (President of Wasington International Council) Saat interview visa, para interviewer pasti akan memastikan tujuan pergi ke Amerika, kondisi keuangan calon penerima visa (sponsorship/self-funded) dan keinginan kembali ke Indonesia. Berikut tips dari Mr.Fish saat interview: (1) Gunakan pakaian formal; (2) Jawablah secara tepat dan khusus; (3) Katakan sejujurnya; (4) Bersikap tenang dan profesional.

    Penutup

    Oke sekian yaaa artikel kali ini, defir ucapkan terimaksih banyak sudah membaca, semoga menjadi bahan tambahan pengetahuan mengenai visa pelajar amerika, dan jangan lupa follow media sosial para grantees CCI Program tahun 2018 untuk mengetahui kisah-kisah seru mereka nanti di Amerika dan bertanya untuk bahan ide dan info sehingga semakin berani untuk apply for being the next CCIP's grantee. Terakhir dikarenakan besok Idul Fitri, semangaaat yaaa puasa terakhirnya dan saya juga mau mengucapkan mohon maaf lahir dan batin kepada semuanya dan please hubungi saya kalau saya masih ada hutang sekecil apapun yang mungkin saya lupa. Semoga ibadah kita selama bulan puasa diterima, dan bulan ramadhan ini menjadi arena latihan kita untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, aamiin. taqaballahu minna waminkum, shiyamana wa shiyamakum, ja'alanallahu minal 'aidin wal faizin 🙏

    "Idul Fitri is not the end of our story to be better in this world. So, let this time guide us to see the right way to be better. Happy Idul Fitri"

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading
    Source: Google Images and Edited by Defir
    "A dream doesn't become reality through magic; It takes a sweat, determination and hardwork" - Colin Powel

    Hai, apa kabar para pembaca dan/ scholarship hunter? Lancarkah hari pertama puasa dibulan ramadan-nya? Dan bagaimana nih persiapannya untuk melamar beasiswa Amerika khususnya untuk CCIP tahun ini? By the way, saya punya kabar gembira, tepat pada tanggal 4 Mei 2018 kemarin, saya sudah resmi menjadi selected candidate for 2018 community college initiative program. Bagaimana perasaannya sampai ke tahap ini? Sangat bersyukur dan bahagia sekali dong pastinya <3 bagaimana tidak, perjuangan selama 7 bulan guys untuk dapatkan tiket pesawat gratis dan dibiayai untuk tinggal, makan, kuliah/belajar meningkatkan kemampuan profesional ini di Amerika :') Worth it banget kaaaann!? Memang yaa benar-benar BESARNYA USAHA = BESARNYA HASIL.

    Sebelumnya, izin cerita sedikit yaaa... Defir itu lagi challenge diri sendiri untuk bisa posting blog satu bulan sekali, yang dulu biasanya satu tahun itu saya cuma nulis satu/dua posting saja, akhirnya tahun ini sangat ada peningkatan pesat karena bisa berbagi pengalaman perjuangan luar biasa mendapatkan beasiswa ke semuanya. Alhamdulillah yaaa sampai sekarang masih bisa konsisten untuk menjalankan tantangan dan pembahasan sekarang adalah tentang Persiapan Matang untuk Wawancara Beasiswa Amerika.

    Baca posting sebelumnya: Persiapan Sukses Seleksi Administrasi Beasiswa ke Amerika

    Apabila teman-teman nanti sudah lolos seleksi essay dan administrasi beasiswa, jangan terlalu senang dulu yaaa karena ada tembok besar yang menghalangi dan kita harus bisa melewati dengan berbagai macam cara yang kita persiapkan dengan baik. Pada tahun angkatan saya saja, terdata dari pengamatan melalui Group WhatsApp CCIP 2018, dari sekitar 40 candidates yang lolos seleksi administrasi, yang lulus seleksi interview hanya 23 nominated candidates saja, kemudian disaring lagi melalui medical check up menjadi 20 selected candidates, dan jumlah tersebut juga mungkin masih belum final karena satu dan lain hal (semoga defir bisa sukses interview visa, Pre-Departure Training, dan sampai bisa naik pesawat ke USA, aamiin). Jumlah ini juga belum digabung dengan peserta beasiswa dari penyelenggara PT. Freeport Indonesia. Perjuangan yang sangat panjang! Back to the topic, di-posting ini kita akan membahas tentang berbagai macam cara yang disebutkan diatas agar kita bisa meyakinkan para pewawancara bahwa kita layak menjadi penerima beasiswa.

    Panel Interview sangat berbeda dengan Job Interview pada umumnya. Kalau dalam wawancara kerja, biasanya pertama kita akan diwawancara oleh satu orang bagian personalia, jika dianggap qulified kita akan lanjut wawancara dengan user atau kepala department yang menentukan kita bisa kerja atau tidaknya disana. Sedangkan untuk wawancara dalam mendapatkan beasiswa khususnya ke Amerika, biasanya menggunakan sistem Panel Interview dimana kita akan diwawancarai oleh para juri yang jumlahnya saat saya wawancara beasiswa dulu adalah 4 orang interviewers (2 Fulbirghter Alumni dari Amerika + 1 Psikolog dan 1 Profesor dari Indonesia), satu moderator (Staff Indonesia AMINEF), dan satu observer (Direktur AMINEF dari Amerika). Total, 3 bule dan 3 indo. Bagaimana sudah terbayang? Kursi panas menanti kita kawan! Itulah kenapa saya menggambarkannya seperti tembok yang besar, hehehe..

    Tapi kenyataannya tidak seseram itu kok, saat bertukar pengalaman interview dengan teman seperjuangan yang menerima beasiswa ini ternyata terdapat kesamaan dimana kita bisa membawa suasana ruang wawancara dan bahkan bisa membuat ketawa para pewawancara dengan jawaban-jawaban yang kita berikan. Bagi saya, kesuksesan scholarship panel interview ini adalah hasil perwujudan dari kekuatan dan perjuangan mempersiapkan diri agar bisa dan layak menjadi scholarship grantee. Nah, bagaimana cara mempersiapkannya, langsung saja kita simak yaa :')

    1. Latihan Ngomong Bahasa Inggris!

    Source: Google Images and Edited by Defir
    Mungkin salah satu penyebab tidak jadi mendaftar salah satu beasiswa ke luar negeri adalah tidak percaya diri-nya kita untuk bisa 'Ngomong Inggris'. Karena banyak sekali kasus, dia pintar sekali dalam grammar dan teori dalam bahasa inggris, tapi untuk berbicara bahasa inggris susahnya minta ampun. Ada yang mengalami? Bahkan ada loh yang nilai TOEFL ITP-nya bagus, tapi dalam berbicara masih kaku. Tanya kenapa? :')

    Ngomong Bahasa Inggris itu kata gurunya defir seperti belajar bermain alat musik, kalau kita tidak latihan yaa tidak akan pernah bisa! Jadi kuncinya adalah mulut/bibir kita harus terus berusaha terbiasa berbicara bahasa inggris. Untuk terbiasa ini, perlu lingkungan yang mendukung. Beruntunglah kita jika berada di lingkungan yang full-spoken English seperti sekolah internasional, English Club, atau bahkan kantor tempat bekerja. Nah bagaimana dong kalau tidak punya lingkungan seperti itu? Yaa harus berusaha mencari atau membuatnya dengan bantuan sahabat yang memiliki visi yang sama dengan kita, dan latihanlah setiap ketemu dengan-nya :)

    Jika tidak memiliki lingkungan dan sahabat yang mendukung, tapi memiliki waktu bebas dan uang, pergilah ke kampung inggris! Ambilah Speaking Class dan kalau bisa ikut Camp/Asrama juga! Jadi setiap hari kita bakal ngomong bahasa inggris di kelas maupun di asrama kita. Kebayang dong setelah beberapa bulan disana gimana lancarnya kita speaking english nanti :)

    Anyway, Defir sangat tidak menyarankan yaaa belajar dikursusan yang hanya 1 minggu sekali dengan durasi 2 jam. Karena kembali lagi, pembelajaran bahasa adalah permbelajaran yang harus terbiasa. Yaa setiap hari kita harus bisa menyempatkan waktu disela kesibukan kita. Tidak masalah itu hanya 30 menit per hari latihan speaking English dirumah, yang penting konsisten! Menurut defir, inilah kunci kita bisa jago dalam bahasa inggris baik untuk mendapatkan skor TOEFL yang tinggi maupun untuk bisa ngomong casciscus dalam bahasa inggris.

    Baca posting sebelumnya: Pengalaman Belajar dan Rekomendasi Buku TOEFL ITP

    Kalau kondisi defir saat tahun kemarin dalam mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa CCIP adalah tidak memiliki lingkungan yang mendukung, waktu belajar yang terbatas karena kerja, bahkan teman yang se-visi di kantor untuk dapat beasiswa ke luar negeri pun defir tidak punya. Tapi defir tidak pernah menyerah, karena akan selalu ada jalan menuju Amerika :') #eeaaaaaaa

    Jika teman-teman pembaca memiliki kasus yang sama seperti diatas, defir punya solusinya! Teman-teman bisa google "Practice Paradise" atau "EngFluent". Disana kita bisa latihan berbicara bahasa inggris setiap hari! Dari dua platform tersebut ada free trial yang sangat bermanfaat sekali untuk latihan speaking English. Setelah mengikuti konten-konten gratisnya, defir memutuskan untuk membeli konten premium dari Practice Paradise dengan BNI Debit Online lagi. Silahkan teman-teman coba konten gratis nya dulu saja dari platform tersebut yaaa! Karena yang defir rasakan dari latihan berbulan-bulan dari konten-konten tersebut sangat membantu sekali dalam meningkatkan percaya diri untuk berkomunikasi dua arah dalam wawancara panel berbahasa inggris dengan interviewers dari indonesia dan English native speaker. 

    Penutup dan catatan penting pada sub ini: Pada Panel Interview CCIP, para interviewer tidak mencari applicant yang excellent dalam berbicara bahasa inggris atau memiliki skor TOEFL ITP yang sangat tinggi. Tapi mereka mencari candidate yang memiliki semangat (passion) dan tujuan (goals) yang sangat mantap kenapa ingin ke belajar di Amerika dan apa yang mau dilakukan setelah kembali ke Indonesia. Tidak lupa juga menceritakan pengalaman-pengalaman menarik yang dimiliki sehingga dapat menunjukan kualitas diri kita. Tidak masalah dengan kesalahan grammar atau pronunciation saat berbicara bahasa inggris yang penting mereka bisa mengerti apa yang ingin kita sampaikan. Boost your Confident!! Defir juga saat interview masih ada kesalahan kok dan belum fasih layaknya native speaker, tapi defir memiliki impian setelah pulang dari Amerika bisa 'fluently speaking English like a native speaker' dan skor TOEFL ITP bisa menembus angka >600, aamiin o:)


    2. Menulis Jawaban akan Pertanyaan yang Sering Muncul!

    Source: CareerSidekick.com
    Sebelum mempelajari tentang teknik menjawab pertanyaan wawancara, maka kita harus memahami bahwa: "Interview itu adalah proses tanya jawab yang di-setting!" yang artinya pewawancara sudah mempersiapkan rangkaian pertanyaan sebelum interview dimulai. Dengan kondisi demikian, seharusnya kita pun juga harus memiliki persiapan untuk menjawabnya.

    Bagi yang mau interview, apakah kamu sudah memiliki daftar jawaban mu sendiri? Sayang sekali apabila sebagian applicant tidak punya persiapan matang yang akhirnya menyebabkan ia gagal. Dia datang hanya bermodalkan keyakinan tanpa adanya persiapan. Keyakinan itu penting tapi persiapan akan menentukan menang atau kalahnya kita dalam wawancara ini.

    Berikut adalah 4 teknik persiapan matang panel interview: (1) Catat pertanyaan-pertanyaan penting yang memiliki kemungkinan besar akan ditanyakan (2) Buat daftar/skrip jawaban mu sendiri (3) Lakukan latihan menjawab berulang-ulang hingga fasih agar jawaban mu tidak terkesan diatur sebelumnya (4) Lakukan simulasi wawancara (mock interview) bersama teman dan/ mentor beasiswa untuk memeriksa jawaban mu sudah tepat.

    Untuk contoh jawaban opening interview ditulis dibawah ini yaa. Defir tidak akan menulis contoh jawaban untuk pertanyaan wawancara kategori lainnya karena nanti kepanjangan untuk posting blog ini. Untuk referensi script scholarship interview bisa dilihat di scholarshipinterviewquestions.com yaaa.. Anyway, langsung saja berikut contoh opening questions beasiswa CCIP:

    # Tell us something about yourself
    First things first, I would like to thank you for giving me this opportunity to tell about myself and to learn more about CCI program.  My name is Dede Firmansah. You can call me Dede or Firman, but most people call me Defir. I graduated from Polytechnic of APP Jakarta with Associate’s Degree in Marketing Management. And, I’ve worked for 2 years as a Consultant for Small Medium Enterprises in the 2nd smallest regency of West Java, Purwakarta. When I was growing up in such a small village, I love to read books and watch movies focused on foreign countries and cultures. It's this upbringing that has led me to dream about study overseas. I am so looking forward to studying in the US and meeting students from around the world, then back to my country by bringing a lot of experiences and competencies for making positive impacts on myself and my community. However, I cannot pursue my dream without help, and that is the reason why I am here, applying for the community college initiative program.

    # What do you know about CCI Program?
    CCIP is a non-degree program at U.S. community college for building participants' professional skills, improving leadership capability and English language proficiency.

    # Why do you want to study in the US?
    Studying in the US with CCI Program has everything that I am looking for and offers opportunities that I couldn't get in Indonesia: In the first place, the opportunity to be in the English-speaking country to strengthen my English language proficiency. In the second place, the community college provides the specific subjects in marketing which is barely available in Indonesia, especially in my previous education. Plus, this program will also help me to get volunteer and internship program for the best education practices. Not to mention, the opportunity to engage with diverse students from around the world. I can see myself on the campus and be a part of the student clubs and activities. I believe studying in the US will be a life-changing experience for me to become valuable individual for my country.

    Selanjutnya The Most Commonly Asked Questions untuk kategori Studying in USA: 
    - Why do you choose (your field of study) related your future goals?
    - How this field of study will support your future career?
    - What do you want to share with the people in the US?
    - Which part of U.S. culture are you eager to experience? Why?
    - How do you overcome homesickness?
    - How do you overcome culture shock?

    Berikut The Most Commonly Asked Questions untuk kategori Back to Indonesia: 
    - After CCI Program, what type of job do you want and why?
    - If you could work for any company, which company would you choose n why?
    - What do you want to share with the community after you come back to Indonesia?
    - If you participate in this program how do you think your life will be different in 5 years?
    - Why do you think you deserve this scholarship? Tell us about your strengths!
    - Tell us about your weaknesses!

    Diatas adalah contoh pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat wawancara beasiswa, berikanlah jawaban terbaik untuknya. Namun catatan penting, jadikan essay yang kita tulis harus menjadi dasar atas jawaban-jawaban kita saat wawancara. Jadi pahamilah essay beasiswa dengan sebaik-baiknya. Ingat! Jangan dihafal tapi dipahami, diresapi dan dikomunikasikan secara lisan dengan sangat baik :)

    Terakhir, jika sudah siap atau waktu interview sudah dekat, lakukanlah simulasi wawancara beasiswa (mock interview) bersama teman atau mentor. Saya melakukan ini dengan Kak Icha - Alumna Grantee CCIP 2016 pada H-1 sebelum wawancara. Terimakasih banyak kak atas bantuannya, kakak sangat mencerahkan dan sangat memberi semangat untuk sukses panel interview sehingga defir bisa sampai ke tahap ini. Naaah teman-teman juga carilah mentor yaaa :) siapa tahu beruntung seperti saya mendapatkan mentor sebaik Kak Icha.

    3. Memahami Interview DOs and DON'Ts dengan pelajari pengalaman Alumni!

    Source: Deposit Photos and Edited by Defir
    Pada sub terakhir ini, saya sangat menyarankan untuk membaca blog-blog alumni CCIP lainnya tentang kiat-kiat apa yang harus dilakukan dan hal apa harus dihindari saat scholarship panel interview. Defir bisa sampai ke tahap ini pun ingin berterimakasih kepada blog alumni yang sangat bermanfaat sekali memberikan informasi tentang beasiswa CCIP ini. Karya mereka menjadi inspirasi mengapa saya menulis pengalaman tentang saya juga tentang beasiswa ini yang harapannya dapat memberikan perspektif baru tentang kiat sukses proses beasiswa CCIP dan memberikan manfaat/motivasi untuk pembaca blog ini, aamiin. Langsung saja, berikut adalah bookmark about scholarship interview dari alumni yang memberikan saya pencerahan:

    - 22 Trik Menghadapi Wawancara Beasiswa CCIP oleh Ilham
    - Pertanyaan dan Jawaban Saat Wawancara Beasiswa CCIP oleh Morten
    - Proses Wawancara Beasiswa CCIP oleh Tri Rudiyanto
    - Wawancara CCIP dan Tes TOEFL ITP oleh Yunididing
    - Selection Announcement and Interview CCIP oleh Kezzy
    - Persiapan Beasiswa CCIP AMINEF oleh Andreas
    - Tips Saat Wawancara Beasiswa CCIP oleh Fatimah
    - CCIP Interview Pertanyaan dan Tips oleh Letsgetlost
    - Preparation, Throwback, Execution, Result Interview oleh Rina
    - Belajar dari Kegagalan Interview CCIP oleh DSupendra

    Penutup dan rangkuman apa yang harus dilakukan saat interview adalah : (1) Arrive on Time : Kalau bisa setengah jam sebelum dari jadwal sudah bisa datang ke AMINEF, biar bisa berkenalan dengan applicant lainnya dan kalau bisa membuat grup komunikasi angkatan CCIP. (2) Relax : kita mungkin akan nervous saat akan berhadapan dengan interview. Jangan khawatir kalau ini terjadi, para interviewers pasti memiliki ekspektasi kita bakal nervous kok. So, take two really deep breaths! kalau masih perasaannya tidak karuan sebelum masuk ruang wawancara bayangkan hal-hal yang membanggakan, berikan senyum yang indah untuk diri sendiri, atau dengan ketawa, mendengerkan musik, bernyanyi atau apapun yang bisa buat kita relaks. (3) Great the interviewers : berikan salam, jabatan dengan penuh percaya diri dan senyuman yang indah untuk pewawancara (4) Speak Slowly and Clearly (5) Be Confident (6) Answer the Question! (7) Tell About Yourself - "It's About Me" (8) Be Positive. Terakhir, hal yang harus dihindari saat wawancara beasiswa adalah: Don't Lie and Don't Ramble/Babble when You Speak!

    Oke, semua tentang scholarship panel interview sudah disampaikan, berakhirlah posting kali ini. Terimakasih sudah membaca dan semoga bisa mendapatkan manfaatnya dan dapat dipraktekan untuk memiliki persiapan yang matang dalam wawancara beasiswa atau setidaknya memberikan gambaran bagaiman panel interview untuk beasiswa itu. Akhir kata, sukses yaaa!! Semoga impian para pembaca semua dapat terwujud!! Semengaaaaat!!

    "If You Can Dream It, You Can Do It!" - Walt Disney

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading

    Posting ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya mengenai cara penulisan essay beasiswa, namun sekarang pembahasannya akan sedikit lebih teknis. Posting ini diawali dengan video tentang bagaimana cara menjawab essay beasiswa dengan penjelasan dari Kak Budi Waluyo founder Sekolah TOEFL dan SchoolingMe. Pada video tersebut dijelaskan bahwa dalam menulis essay, kita harus memahami lebih dalam maksud dari sebuah pertanyaan beasiswa. Biasanya dalam satu pertanyaan terdapat beberapa tujuan pertanyaan yang diharapkan dapat dijawab dengan tepat oleh pelamar beasiswa, dan kita harus memisahkan pertanyaan yang memiliki perbedaan tujuan tersebut dan kemudian kita jawab satu per satu kemudian digabungkan dalam satu ide pokok utama.

    Berdasarkan buku “College Essay Esential: A Step-by-Step Guide to Writing a Succesful College Admisions Essay”, ada 2 jenis struktur dalam menjawab essay yang harus kita pahami: (1) Narative Structure: Essay ini bersifat kronologi dan memiliki hukum sebab-akibat dimana satu momen pengalaman mempengaruhi kepada pengalaman selanjutnya. (2) Montage Structure: Essay ini dimana kita menulis berbagai momen pengalaman tapi sangat mendukung satu ide utama dalam paragraf. Untuk contoh dari kedua struktur tersebut, saya berikan pada jawaban essay CCIP 2018 dibawah.

    Baca Posting Sebelumnya: Pengenalan Beasiswa CCIP dan 3 Rahasia Sukses Menulis Essay Beasiswa Part 1

    Naaah jika sudah tahu fundamental how to write essay seperti yang di jelaskan pada dua paragraf diatas, selanjutnya mari kita bahas tentang essay CCIP 2018 ini yang terdiri dari 15 pertanyaan jika dipecah atau 8 pertanyaan utuh jika tidak dipecah atau 6 pertanyaan jika dikategorikan. Saya mengerjakan essay CCIP 2018 ini satu bulan penuh pada November 2017 dan mengerjakannya dengan cara mencicil jawaban, target 1 pertanyaan untuk 2 hari dapat diselesaikan, tapi dalam prakteknya ada yang 1 hari menjawab 1 pertanyaan dan yang susah ada yang 3 hari untuk menjawab 1 pertanyaan. Saya sarankan untuk mengerjakan dari yang termudah ke yang tersulit (boleh acak).

    Saya akan membahas essay CCIP 2018 ini per kategori, yaitu (1) Field of Study (2) Goals (3) Leadership (4) Adversity (5) Diversity (6) Time Management. Naaaah jika sudah mengetahui kategori diatas, mulailah dari sekarang perbanyaklah referensi membaca mengenai ke-6 hal tersebut dan cari pengalaman yang dapat mendukung pada setiap kategori tersebut. Sehingga nanti dalam pengerjakannya akan lancar. Yuk kita bahas satu per satu!

    Field of Study: Motives & Related Experiences


    #1: Within your proposed field of study, what do you want to study? Please describe in detail your specific concentration areas of interest within your field of study.
    #2: Please describe your related experience within this field of study. How would this program of study build on your past education, training, and/or experience?

    Untuk masing-masing pertanyaan diatas, kita harus menjawab masing-masing minimal 2 paragraf yang tujuan dari pertanyaan tersebut adalah untuk mengetahui apakah ketertarikan kita terhadap program dan konsentrasi jurusan itu sesuai atau tidak dengan tujuan dari CCIP dan ketersedian education tools dan penempatan kuliah di college nanti. Menurut saya essay ini merupakan essay yang paling vital atau sangat penting dalam penilaian kita layak atau tidak menjadi penerima beasiswa.

    Untuk pertanyaan #1, di essay ini kita harus menjelaskan konsentrasi jurusan apa yang diambil beserta alasan kuat yang dijawab dengan cara straight to the point dan logic. Berikut contoh jawaban yang saya tulis dengan montage structure dan silahkan jadikan referensi namun jauhi plagiarisme yaaa:

    I am eager to learn more about Business Management and Administration specifically in Marketing at a community college in the United States. I choose marketing field because it allows me to tap into my passion and most importantly, I think marketing is one of the essential elements in every business as not only it can build brand awareness, but also it can increase sales, grow businesses and engage customers. Besides, I have always dreamed of studying abroad to advance and update my training in marketing and my communication skill in English. I need to learn the specific courses in a community college which focus on social media marketing, promotion, public relation, sales management, etc. These kinds of particular subjects are barely available in Indonesia, especially in my previous education in my major of marketing. Plus, I need to experience education atmosphere in the English-speaking country to develop my critical thinking in academic writing and my speaking proficiency in English. I believe CCI program is the perfect opportunity for me to practice and learn new skills with the international language.

    Furthermore, this program offers an internship abroad which is important for me to improve myself as both an individual and as a future professional. When I was in college, the importance of intern program gave me inspiration for the current digital era, and I have learned about social media marketing which I had never known before. I have shared and applied this knowledge to my current job as Consultant for Small Medium Enterprises (SMEs). According to data from Ministry of Cooperative and SMEs, Indonesia's SMEs contribute about 55.6% of the GDP, and the share of SMEs with e-commerce capabilities is 8%. The data shows that SME is one of the pillars of Indonesian economy as it can generate a positive impact on economic development as well as reduce the number of unemployed and poverty. For developing SMEs, the government has a program to drive 6 million SMEs Go Digital by 2020, and I want to be part of the success of the program, so I hope I could sharpen myself in marketing especially in social media marketing with CCI program.

    Untuk pertanyaan #2, Di essay ini kita harus menjelaskan pengalaman yang berhubungan dengan jurusan yang kita ambil. Jika sudah S1, maka jurusan yang dipilih harus berbeda dengan pendidikan terakhir tapi pengalaman profesional, kegiatan sosial dan non formal lainnya sangat berhubungan dengan jurusan yang diambil. Jika SMA-D3, maka jurusan boleh sama dengan pengalaman yang mendukung. Poin utama dari essay ini adalah sinktonisasi dan koheren antara jurusan yang dipilih dan pengalaman kita serta menjelaskan bahwa jurusan yang kita pilih sangat mendesak, dibutuhkan dan penting untuk kita dalam mengembangkan diri, karir, dan sosial. Berikut contoh jawaban yang saya tulis dengan narative structure dan silahkan jadikan referensi namun jauhi plagiarisme yaaa:

    I have started to fall in love with marketing since in the college, and I had rewarding experiences in this discipline on my previous education at Polytechnic of APP Jakarta. I am grateful that I had been on The Dean’s List every semester and won several marketing competitions. My most memorable project at the contest was about producing an innovative product from the culinary heritage of Indonesia called ‘rujak’ which is seasonal fruits with spicy palm sugar dressing and served on stone mortar, remodeling to be the Rujak Chips Mr. Chipo. My team and I were excited to learn how to create a marketing strategy as well as how to give service excellently and sale directly our product to the customer in the competition. We created not only the selling value such as a delicious taste, unique branding, and attractive packaging but also the promotion idea like beautiful display stand, sales outfit, production video, product's mascot and jingle. Eventually, because of our product design, creative marketing plan and high selling in the contest, we got the 1st winner in Innovative Product Competition at the campus level and the 2nd winner in Business Plan Competition at the national level. These achievements helped me find something I am truly passionate about, and this is the reason why I choose marketing on this proposal which I believe CCI program would give me more insight into this discipline.

    After graduated, I had worked as a Consultant for Small and Medium Enterprises in a government department in Purwakarta, the 2nd smallest regency of West Java. Even though I do not directly work in a marketing department or an advertising agency, but I actively involved in helping small business grow by giving them advice about marketing and business management. It is remarkable for me to assist business owners and to provide the best solution for improving their business operation and marketing, and it made me realize that I need to develop my competency in order to be able to support them more, especially in digital marketing. According to Deloitte's research in 2016, only 9% of 57.9 million MSMEs in Indonesia use the internet to sell their products with an integrated social media or e-commerce platform. In fact, the World Bank research mentions, the involvement of SMEs digitally become one of the drivers to achieve the target of 7% Indonesia's economic growth in 2025. The data makes me think the opportunity for SMEs to explore and utilize social media and e-commerce platforms to support their business. However, I still have insufficient knowledge in this field. Thus, I need to learn more from the expert. I hope I will be able to enhance and increase my ability in marketing through CCI program for gaining bright future of my career path and be able to contribute more to the society.

    After I entered the business world, I became increasingly fascinated by how marketing worked and realized a lot of marketing skills which I have to improve for pursuing my dream by joining CCI program. I demandingly need to find internationally-standardized platforms to develop myself personally and to upgrade my capacity as tomorrow’s marketing expert. Thus, I believe this program could be one of them which would provide my needs such as developing my communication skill in English, learning marketing from the expert, consulting for career development, experiencing marketing internship abroad or volunteerism in general business, and having networks from around the world. I hope this program will bring me priceless life-changing experience and generate bold motivation to play my roles as an Indonesian youth who could not only succeed in a professional career but also give positive impacts to society. Finally, I am very excited and highly motivated to become a participant in CCI program.

    Goals: Short-term and Long-Term


    #3:  Please describe your short-term goals that you want to accomplish during the CCI Program in each of the following areas. (a) Professional and/or educational goals; (b) Personal development goals; (c) Learning about U.S. culture and sharing your culture with others.

    Pada essay ini, kita harus menjelaskan seraca rinci rencana jangka pendek kita, artinya kita harus memiliki gambaran jelas mengenai apa yang akan dilakukan, target prestasi pendidikan yang ingin didapatkan, serta budaya apa yang mau kita pelajari dan bagikan selama kita di Amerika serikat. Untuk jawaban minimal 1 paragraf per kategori. Dalam membuat goals, usahakan masuk akal dan tidak berlebihan alias SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic dan Timely).

    #4: Please describe your long-term goals that you want to accomplish in the first few months upon returning home after the CCIP. (a) Professional and/or educational goals; (b) Personal development goals; (c) Sharing what you have learned and giving back to your local community after the CCI Program; (d) How would the CCI Program help you to achieve these goals?

    Pada essay ini, terkait impian jangka panjang terkait apa yang ingin dicapai setelah pulang ke Indonesia dari segi karir, pendidikan dan pengembangan diri. Jelaskan pula rencana apa yang akan dilakukan setelah kembali dari Amerika dan bagaimana kita menggunakan keterampilan dan pengetahuan didapatkan dari mengikuti CCIP dan kontibusi apa yang akan kita berikan di masyarakat setelah mengikuti program beasiswa ini. Tips: Buat goal yang SMART dan jelaskan alasan kenapa CCIP ini bisa membantu mencapai itu semua.

    Leadership: Characteristics and Experiences


    #5: (a) What are three leadership traits or characteristics that are important to you? (b) Give an example of a time that you demonstrated at least one of these traits and improved a situation.

    Pada essay ini, usahakan kita memiliki referensi yang banyak mengenai kepemimpinan dan juga paling penting memiliki pengalaman menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi. Dari pengalaman dan pemahaman yang kita miliki mengenai kepemimpinan ini, bisa kita elaborasi sehingga essay pada bagian ini bisa lebih bermakna. Berikut contoh jawaban yang saya tulis dengan montage structure dan silahkan jadikan referensi namun jauhi plagiarisme yaaa:

    In my opinion, the most essential of leadership characteristics are inspiring, cooperative and competence. First, the inspirational leaders always have a clear vision which is inspiring people to achieve goals together. They also show the quality of integrity for succeeding the organization's objectives and overcoming the community's problems. That is why they own the trust of the people. Driven by that, I have worked hard to keep polishing this leadership trait by demonstrating my clear vision, mission, and commitment to be a leader. The result is I had been elected as the leader of several organizations which focused on community and youth empowerment since in I was the middle school. For example, I was the chief of boy scout movement and vice president of students' council in junior high school, the chief of Paskibra and the president of students' council in senior high school, and the president of TPL-IKM Communication Forum in college. Yes, they were mostly small-scoped organizations, but they indeed have taught me a lot of lessons about how to become a good future leader for inspiring people to accomplish our goals altogether and empowering them to deal with the challenging situations of the community. Second, …………………………………….. Last, ………………………………………... In my experience, I mostly have met followers who have a high commitment to the organization but a low competency for doing their jobs. For example, when I was a leader for industrial scholarship awardee in college, the members of technology and information division had limited skills in journalism and website, but they wanted to overcome this situation by consulting with me as a leader. In this case, I helped them with coaching style; I gave time listening to their problems and offering advice for participating in training with the former member of the division who has competency in operating website and with a lecturer who is expert in journalism. After we organized this workshop on our campus, the division members actively update well-written news in facebook groups and website. Their posting was always helpful for educating all member of the community. In the end, I understand leadership is about the progress of follower for getting a job done successfully and achieving organization goals together.

    Adversity: Challenging Situation


    #6:  Please describe a problem or challenging situation in your educational, professional, or personal life and describe how you resolved it and what you learned from this situation. How did you demonstrate flexibility during this challenging time?

    Pada essay ini, kita harus memaparkan pengalaman dari tantangan, rintangan atau hambatan yang pernah dialami baik itu berkaitan dengan masalah pribadi, sekolah, kampus atau pekerjaan. Dalam menulis essay ini kita tidak harus memiliki cerita yang sangat luar biasa, namun kejujuran sangat diutamakan dalam penulisan essay penyelesaian masalah ini. Ketika menulis bagian ini dan membacanya kembali, kita harus bisa memberikan elemen kata-kata emosional sehingga pembaca merasakan kesedihan atau semangat dalam perjuangan menyelsaikan tantangan ini. Berikut contoh jawaban yang saya tulis dengan narative structure dan silahkan jadikan referensi namun jauhi plagiarisme yaaa:

    Because of the economic condition of my family, I had to allow my family to take a role in deciding my future because my parents said that I could never go to the college. I had to study mechanical engineering at a vocational high school which provided a scholarship and good prospect for jobs after graduation. Although I am not passionate about that field of study, I had to support my family by going to that school. For the first time, I was far away from home by bringing hope and expectation from my family. I was frightened to take care of myself in a boarding house and to keep motivated for studying. I overcame this situation by setting goals to accomplish during the study. I wrote these goals in a paper and put it on the wall of my room. The goals that I wrote are (1) get the high grades and be the best student in the class every semester, (2) get a scholarship for financial support, (3) be the leader of the school organizations, and (4) win the regional and national competition. Believe it or not, although I am not passionate about my field of study, I achieved all of these goals anyway because I had big motivation and consistent effort.

    I had the moment of truth which I got during my internship in the last semester of my vocational high school. It made me realized the significant role of passion and the meaning of doing an actual job. I realized that my future should be decided by myself as well as my profession because I will spend the most of my time for the rest of my life doing it. I couldn't imagine how it feels if I always do such thing, but I have no passion for that. It is not too late for me to change my major. At that time, I decided to get a full scholarship for going to college with a major that I am excited to pursue. I knew that my passion is business and management because I always enjoy involving in activities of the various organization since in middle school, and activities related to selling something like books, cloth, jacket, etc. during my vocational high school. The accomplishment that I wrote before helped me a lot to gain the opportunity for college’s scholarship. I am very grateful that I got a TPL-IKM scholarship from Industry Ministry of the Republic of Indonesia to learn more about marketing management in college. I told my family about my passion and my achievement, and I promised them to be independent. They agreed for me going to college and said that they are really proud of me.

    Diversity: Multicultural


    #7: (a)  Living in shared housing with diverse, multinational participants is challenging! Give an example of a time that you had a conflict with a colleague and describe what you learned about how to be successful in resolving conflict.

    Since I was little, I always have a big passion for discovering other parts of the world which I believe it would show me different kinds of people and cultures and eventually will provide me proper understanding regarding the cultural diversity in the global society. Fortunately, I got an opportunity to start exploring my curiosity in Indonesia which is the world’s largest developing archipelago country and has more than 300 tribes with different cultures. I was selected as one of 30 awardees of TPL-IKM scholarship batch 6 in Polytechnic of APP Jakarta. This program gathered outstanding students from all over Indonesia to learn and live together; I experienced studying in the same class and living together in a dormitory with them for three years. It felt like an adventure of Indonesian culture every day.

    The conflict situation of the Industrial scholarship grantees was mostly disagreement in the discussion forum. That circumstance was always challenging for me as a leader of FKM TPL-IKM APP (Industrial Scholarship Grantee Communication Forum) because every member has a different voice tone and accent in speaking as well as different mindset and unique characters. For example, we discussed for preparing a cultural performance for TPL-IKM Awardee National Forum at Polytechnic of ATK Yogyakarta. As a leader, I had to take the role as a mediator of discussion to accommodate all members' recommendations. Every group member had ideas to be featured in the showcase such as members from Sumatera and Borneo wanted to perform their traditional dance, members from Ambon and Papua aspired to sing together with an ethnic instrument, and a member from Java and Sulawesi hoped to present drama and poetry. In this lengthy debate, a group member from Papua and Ambon seemed to dominate the discussion and got what they want, and the other groups appeared disappointed and had to accept this condition. In that situation, I convinced them about the importance of collaboration and the significance of the open-mindedness regardless of our religions, races, culture, and skin-colors. If we all stand together, we definitely can make a better decision to give the best cultural performance in that event. They agreed and showed me harmony by the combination of their ideas for the show. The result is the moment of the concert musical drama which contains traditional dance, song and poetry had successfully opened my eyes and my mind about how beautiful differences are and how diverse our cultural society in Indonesia is.

    After I had been through this experience with the representatives from all over Indonesia, I hope for the next I would get an opportunity to experience study abroad and make a lot of beautiful moment with multinational participants across the globe in the United States. I always dream of traveling the world to become a humble and compassionate human being, and I will never get tired of putting my best efforts to make that particular dream of mine into reality.

    #7: (b) Consider this scenario:  You like to study at night; your roommate likes to practice his guitar at night. How would you handle this situation? 

    If we have a different view of something or a contrary habit at the same time which disturb each other, the key to resolve this situation is open-mindedness, communication, and negotiation. In this case, I want to study at night, but my roommate wants to practice his guitar at night. I will communicate our situation and my concern with him, and I will stand in his shoes about what he wants and what his motive is. I predict the alternatives that will happen are (1) I will reschedule my time for studying, (2) he will change the time for practicing his guitar, or (3) we do all of them at the same time but in the different room. However, I want to achieve a win-win solution for our situation. I hope whatever the result of our negotiation will make the best solution that is acceptable to both of us, and leaves feeling that we are satisfied, in some way, after this communication process.

    Considering the scenario that will happen, I would really appreciate if he doesn't mind to change the time for practicing his guitar or figure out where he will practice guitar at night. I would be thankful to him for understanding my study habit time. It is important to appreciate what he gives to me and ask him what he wants for the exchange because I want him happy too about the result and I never want to be a friend who always put myself first.

    But if I have to reschedule my time for studying, it is not a big deal for me because I can use my daily habit like waking up in the early morning as the advantage to learn college material or other. I think the morning study shift has a more positive attitude towards my studies because I have more energy which my brain is fresh and can absorb more information. Furthermore, I will persuade my roommate as a requirement of changing my study shift with asking him to study together and choose a place where we are comfortable to learn together like our study room, library, or park. For the night schedule, I will practice guitar too because I have the similar hobby with him. With spending a lot of time together, I hope it will give more opportunities to value our friendship and to make more best moments during community college initiative program.

    Time Management


    #8:  Consider this scenario: You have just woken up. You have an exam tomorrow which you have not started studying for. You have a class scheduled today from 2 pm to 5 pm. You have also signed up for a volunteering activity in the evening with your cohort. You have a group project for a class that is due in two days. What are your priorities and how would you organize your schedule?

    Because I have a tight agenda for the day, I will organize my schedule by defining the important level of every activity to prioritize what the urgent task has to be done soon, and I will work hard to commit to that schedule. I realize that doing all the plan according to the timetable is not going to be easy, but I think it is valuable training for me to improve my time management skill. So after I wake up in the morning, I will do my best to overcome procrastination, and immediately do my daily routines like take a shower, eat breakfast, and most importantly write this schedule.

    My first agenda is working my homework such as preparing the tomorrow's exam and doing a project class together. In the morning from 7 am until 10 am, I am going to study all of the exam materials by reading a subject’s textbook and making mind-map to gain more understanding of the course. I want to get an excellent grade on this exam because it is proof that I can master the subject and I am taking seriously about my responsibility as CCI program’s grantee. Perhaps I will be distracted by things that are not important such as notification on social media or email, so I plan to overcome this obstacle by reminding myself to do one thing at a time. After finishing the study, the next priority is working on a group project for a class which has a deadline on the day after tomorrow. I will invite all group members to come to the meeting for processing our group project at 11 am. In this appointment, I will encourage all members to actively give contributions which produce more ideas and creative approaches to succeeding this project because teamwork has the incredibly vital role for being a high-performing group to planning, working and completing the task successfully. I hope I could be a productive student who can face these challenges and accomplish these the to-do lists.

    The next to-do lists are that I have to attend the class at 2 pm and the volunteering program in the evening. I need to be ready to equip my stuff and bring the positive attitude and energy for these activities. In the classroom, I will get in early to sit in the front row of the class as close to the professor as possible because I want to hear better as well as see better. As an ESL student, I plan to be an active listener who can focus and pay attention to classroom lectures and absorb the information accordingly. It will be amazing learning experiences for me to listening lecturer in English, to ask questions when I have thought and to participate actively in discussion. After the class and back to home, in the nighttime, I will serve in the act of community service or volunteering which allows me to get involved with new things and develop social, technical, and academic skills that could not be learned in a classroom environment. I really need to do this volunteering work because it can be priceless life lessons for me to experience selfless service which brings fulfillment to my life. With recognizing the fundamental of every activity, I hope it will give me comprehension about my priority for helping me to make the effective time management plan. Because time is a precious gift, once it was gone, it would not come again for any reason. I will always present my best effort to make my time meaningful.

    Semoga pemaparan yang sangat panjang diatas dapat menjadi bahan pencerahan untuk pengisian essay beasiswa CCIP pada periode selanjutnya. INGAT! JAUHI PLAGIARISME :)) semoga sukses dan bila ada pertanyaan atau saran mengenai essay ini silahkan berikan komentar dibawah ini. Cheerss!!

    P.S. Referensi lain untuk essay CCIP:
    - Essay CCIP 2012 oleh Ilham
    - Essay CCIP 2015 oleh Ziadah
    - Essay CCIP 2016 oleh Morten
    - Essay CCIP 2016 oleh Fatimah
    - Essay CCIP 2017 oleh Tri Rudiyanto

    "If I had six hours to chop down a tree, and I would spend the first four hours sharpening the axe". - Abraham Lincoln

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir Dede Firmansah | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading
    Older
    Stories

    Tentang Penulis

    Photo Profile
    Dede Firmansah Sampurasun!

    Saya Defir, seorang digital marketing manager, pernah menerima beasiswa Amerika CCI Program dan beasiswa Kemenperin TPL-IKM. Melalui blog ini ingin berbagi pengalaman tentang beasiswa, pendidikan tinggi, dan dunia profesional. Yuk budayakan membaca dan bertukar pikiran :)

    Mari Berkoneksi

    • instagram
    • Academia
    • linkedin
    • facebook
    • youtube
    • twitter

    Paling Banyak Dibaca

    • Pengalaman Belajar dan Rekomendasi Buku TOEFL ITP
    • Persiapan Sukses Seleksi Administrasi Essay Beasiswa CCIP Kuliah di Amerika
    • Bersama dengan Mereka yang Ku Kagumi, Merubah Mimpi menjadi Realita Penuh Makna
    • Mengupas Tuntas Essay Beasiswa Part 2: Penjelasan dan Contoh Essay CCIP 2018
    • Perjuangan Suka Duka Melengkapi Berkas Beasiswa CCIP

    Label

    CCI Program English Karir Motivasi TPL-IKM Traveling

    Arsip Blog

    • ▼  2020 (1)
      • ▼  Mar 2020 (1)
        • Proses Rekrutmen Pekerjaan di Indonesia dan Amerik...
    • ►  2019 (1)
      • ►  Jun 2019 (1)
    • ►  2018 (7)
      • ►  Jul 2018 (1)
      • ►  Jun 2018 (1)
      • ►  Mei 2018 (1)
      • ►  Apr 2018 (1)
      • ►  Mar 2018 (1)
      • ►  Feb 2018 (1)
      • ►  Jan 2018 (1)
    • ►  2017 (1)
      • ►  Okt 2017 (1)
    • ►  2016 (1)
      • ►  Mei 2016 (1)
    • ►  2015 (2)
      • ►  Nov 2015 (1)
      • ►  Sep 2015 (1)

    Institusi Spesial

    press

    Total Tayangan Halaman

    Created with by Defir Shah

    Back to top