Source: Personal Documentation |
“If you want to achieve your goals, don't focus on them. If
you want to achieve your goals, you have to focus on the behaviors.” (Reggie
River)
Dalam mendapatkan impian besar terdapat harga besar yang
harus dibayarkan. Harga impian itu dapat berupa tenaga dan pikiran yang kita
kerahkan, teman sepejuangan yang se-visi dalam lingkungan, mencari dan
mendapatkan mentor terbaik dalam pendidikan, sampai dengan uang investasi yang
kita keluarkan. Perjuangan itulah yang akan kita tukarkan yang nilainya setara
dengan apa yang kita dapatkan. Semakin besar impian yang kita inginkan, semakin
besar pula perjuangan yang kita berikan.
Mari kita kupas perjuangan demi mendapatkan gelar ini
dimulai dari kegagalan terbesar saya untuk masuk salah satu Perguruan Tinggi
Negeri Favorit melalui beasiswa Bidikmisi, yakni Sekolah Bisnis Manajemen
Institut Teknologi Bandung (SBM ITB). Pengalaman yang membuat saya sangat
berada dititik bawah dalam hidup. Orang tua saya pernah mengatakan sejak saya dibangku sekolah
dasar bahwa mereka tidak akan mampu membiayai saya kuliah. Walau demikian saya
tetap yakin bahwa saya akan tetap bisa kuliah, namun kegagalan ini memupuskan
harapan saya untuk memiliki pendidikan yang lebih tinggi.
Saya dahulu adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
jurusan Teknik Mesin yang siap kerja dan baru menemukan passion saat menjelang
kelulusan. Karena pada waktu sebelum masuk SMK, saya diarahkan oleh kakak saya
untuk masuk jurusan tersebut mengingat kondisi ekonomi keluarga dan pilihan
jurusan tersebut merupakan pilihan favorit pendaftar dan sudah terbukti sangat
cepat dan mudah untuk mendapatkan pekerjaan di industri atau perusahaan
prestisius. Menjelang waktu kelulusan setelah ujian nasional merupakan waktu yang
sangat luang sekali sehingga membuat saya berkelana mencari ilmu diluar
pendidikan formal seperti melalui seminar, workshop, pelatihan dan sebagainya.
Ternyata dari pendidikan-pendidikan informal ini membuat wawasan saya sangat
terbuka, lebih mengenal tentang diri, dan saya baru menyadari bahwa passion
saya adalah dibidang leadership and management.
Pendidikan informal yang sangat membekas sekali dihati saya
adalah seminar dengan tema “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran”. Disana saya
diajarkan tentang pentingnya bermimpi, menuliskan mimpi itu, menempelkennya di
dinding kamar sampai memvisualisasi-kan mimpi kita. Sesi yang sangat luar biasa
adalah ketika sesi hipnoterapi personal goal setting. Para peserta seminar
dibawa oleh pemateri ke dunia yang sangat dalam pada impian mereka, yakni
wisuda. Sungguh sangat terasa nyata gambaran dalam pikiran saya dari suara
hingga dengan rasa. “Bayangkan nama anda dipanggil untuk naik ke podium sebagai
wisudawan. Anda naik ke podium dan menoleh kebelakang orang tua anda, sungguh
mereka sangat terlihat terharu bahagia sekali melihat anda. Rasakanlah hati
anda bergetar hebat melihat mereka, anda diberikan penghargaan dan tali toga
anda dipindahkan ke kanan sebagai tanda anda telah berhasil menyelesaikan
pendidikan. Nikmatilah sensasi luar biasa ini. Teman seperjuangan, adik
angkatan sampai dosen anda mengucapkan selamat sukses kepada anda. Kebahagiaan
ini sungguh luar biasa. simpanlah dan rasakanlah…..” demikianlah kalimat
sugestif dari Kang Muvti, CHt selaku pemateri. Sesaat setelah bangun dari sesi
hipnoterapi, tersadar bahwa mata saya sudah bengkak dan pipi saya basah
berlinang air mata, haru bahagia serta terdapat perasaan luar biasa dalam dada
untuk mewujudkan cita-cita.
Setelah seminar berakhir, saya langsung mengaplikasikannya
dalam kehidupan. Saya riset universitas yang memiliki program studi yang
selaras dengan passion saya serta dengan syarat idealis saya haruslah merupakan
terbaik di Indonesia, ternyata SBM ITB adalah tempatnya. Maka saya pun
menuliskan impian saya bahkan sampai membuat vision picture yang menggambarkan
diri saya sebagai mahasiswa disana yang membuat saya termotivasi ketika
melihatnya. Saya sangat fokus pada impian saya, dan sangat meyakini impian saya
akan tercapai. Akhirnya tibalah disuatu titik, yang para pembaca sudah tahu
jawabannya. Ya benar, SAYA GAGAL! Bayangkan bagaimana perasaannya apabila
posisi keyakinan kita sangat besar dan penuh dengan pengharapan, namun sayang
kenyataan tak sejalan. Bagaikan……. #ahsudahlah :’)
Kesuksesan dan keberuntungan merupakan pertemuan antara
memenuhi persyaratan dengan adanya kesempatan. Sayangnya saya tidak memenuhi
persyaratan itu, dengan kesalahan seperti terlalu fokus pada tujuan dan lupa
akan diri untuk memantaskan atau memberikan perjuangan yang lebih besar dalam
mendapatkan tujuan. Kegagalan ini merupakan pembelajaran yang sangat berharga
dalam hidup saya. Pertama, sebaiknya kita sedini mungkin memahami apa yang
menjadi passion kita. Saya adalah seorang siswa SMK yang sangat terlambat
menemukannya dan ketika memulainya ternyata persiapan saya sangat tertinggal
jauh khususnya dibandingkan para siswa SMA yang sejak awal memiliki impian
untuk masuk perguruan tinggi favorit dengan program studi yang sama tujuannya
dengan saya. Terakhir, seharusnya kita tidak terlalu fokus pada impian kita
ataupun khawatir akan impian kita. Kita hanya perlu menetapkan impian atau
tujuan tersebut lalu melepaskannya dengan fokus pada kebiasaan yang menunjang
kita untuk mencapainya. “The goal is outside of my control, so I focus 100% on the part in my control that is my behavior!”.
Dari kegagalan ini, saya memantapkan hati untuk bekerja
dahulu selama satu tahun dan terus fokus membenahi diri untuk bisa mewujudkan
impian saya masuk SBM ITB. Saya langsung menghubungi Bursa Kerja Khusus (BKK)
sekolah saya dan kebetulan ada lowongan di PT. United Tractors, Tbk yang
merupakan distributor perusahaan alat berat terbesar dan terkemuka di Indonesia
untuk di tempatkan di Kalimantan sebagai Mechanic dengan upah yang cukup besar.
Ini merupakan kesempatan besar yang tak akan saya sia-siakan, mungkin inilah
batu loncatan. Saya mengikuti tes psikotes dan terpilihlah dua orang dari
ratusan siswa yang mendaftar dimana salah satunya adalah saya. Sungguh hasil
pembelajaran Tes Potensi Akademik dan Matematika Dasar untuk ujian SNMPTN tulis
yang gagal itu ternyata sangat membantu dan membekas. “Alhamdulillah mungkin
inilah jawaban dari Allah SWT.”
Dikemudian hari saat menuju tahap akhir wawancara, teman
saya mengejutkan saya “Defir selamat ya kamu mendapatkan beasiswa penuh di
Perguruan Tinggi Negeri Kedinasan”. Saya tidak percaya! Saya langsung cek
website pemberi beasiswa, dan ternyata memang benar adanya terdapat nama saya
disana. Aplikasi beasiswa yang dikirimkan dengan kegelisahan karena kegagalan
serta dibantu oleh guru-guru bimbingan konseling yang luar biasa dan selalu
memotivasi diri ini bangkit dari keterpurukan telah membuahkan hasil yang tak
disangka. Sekali lagi saya mengalami kebingungan yang mendalam. Saat sudah
memantapkan hati untuk bekerja dan memantaskan diri, saya diberikan jalan lain
dalam menjemput mimpi. Bagaimanapun hidup adalah sebuah pilihan. Saya pun
teringat kutipan favorit saya dari founding father Indonesia Bapak Ir.
Soekarno, beliau berkata “Gantungkanlah cita-cita mu setinggi langit. Jika
engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang yang indah”. Mungkin inilah yang dinamakan terjatuh
diantara bintang yang indah. Setelah berdiskusi dengan keluarga dan menyerahkan
semuanya pada Allah SWT, saya telah memutuskan dengan kebulatan tekad untuk
memilih jalan ini dengan catatan bukan fokus pada impian namun fokus pada
kebiasaan dan menikmati setiap proses perjuangan yang dilakukan.
Saya sangat mencintai dan menikmati perjuangan ini bersama
mereka dengan mengaktualisasikan diri untuk selalu aktif dalam belajar,
kegiatan keorganisasian dan pengabdian masyarakat. Ternyata hadiah lain dari
tidak terjebak dalam masa depan (focus on your goals) dan terjabak dalam masa
lalu (focus on your mistakes), yaitu menikmati masa perjuangan sekarang (the
power of now, focus on your behaviors) mengantarkan saya menjadi asisten dosen
serta terpilih membantu riset dosen di
Pulau Natuna, Kepualauan Riau. Akhirnya saya merasakan bagaimana rasanya menaiki
pesawat terbang, hehehe. Bukan hanya itu dari The Power of Now, membuat saya
selalu terdorong untuk memberikan yang terbaik untuk kampus dengan mewakilinya
untuk berprestasi diluar seperti menjadi pemenang ke-1 Inovative Product
Competition, Pemenang ke-2 dalam Business Plan Competition FunDoAction serta
mendapatkan Juara 2 The Best Improvement dalam acara Pebanas Marketing Debate
Competition tingkat Nasional (http://bit.ly/okezoneAPPvsUI). Inilah mungkin
alasan terbesar pihak kampus memberikan gelar terbaik untuk saya dalam acara
wisuda.
Saya memahami bahwa IPK tertinggi dan banyaknya presatasi
ini tidak akan berarti apabila karakater, hati dan kecerdasan emosi tidak juga
berada pada tingkat yang tinggi. Dan yang pasti, saya pun menyadari bahwa semua
yang saya raih ini tidak berarti saya cerdas tapi membuktikan bahwa saya
memiliki etika yang baik dan saya gigih dalam mencapai tujuan saya. Walaupun
dalam prosesnya, saya tidak menyukainya bahkan pahit sekali. Sesunggunya memang
baik untuk melakukan apa yang kita cintai, tapi alangkah lebih baik mencintai
apa yang kita lakukan. Ayo kita lakukan yang terbaik selalu untuk mencapai
tujuan dan impian, karena hanya hidup sekali “life is a flower, so precious in
our hands".
– – – – – – – – – – –
Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'