[Bukan] Perjuangan Demi Gelar - Membenahi Diri Kunci Meraih Mimpi

13.06

Source: Personal Documentation

“If you want to achieve your goals, don't focus on them. If you want to achieve your goals, you have to focus on the behaviors.” (Reggie River)

Dalam mendapatkan impian besar terdapat harga besar yang harus dibayarkan. Harga impian itu dapat berupa tenaga dan pikiran yang kita kerahkan, teman sepejuangan yang se-visi dalam lingkungan, mencari dan mendapatkan mentor terbaik dalam pendidikan, sampai dengan uang investasi yang kita keluarkan. Perjuangan itulah yang akan kita tukarkan yang nilainya setara dengan apa yang kita dapatkan. Semakin besar impian yang kita inginkan, semakin besar pula perjuangan yang kita berikan.

Mari kita kupas perjuangan demi mendapatkan gelar ini dimulai dari kegagalan terbesar saya untuk masuk salah satu Perguruan Tinggi Negeri Favorit melalui beasiswa Bidikmisi, yakni Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB). Pengalaman yang membuat saya sangat berada dititik bawah dalam hidup. Orang tua saya pernah mengatakan sejak saya dibangku sekolah dasar bahwa mereka tidak akan mampu membiayai saya kuliah. Walau demikian saya tetap yakin bahwa saya akan tetap bisa kuliah, namun kegagalan ini memupuskan harapan saya untuk memiliki pendidikan yang lebih tinggi.

Saya dahulu adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri jurusan Teknik Mesin yang siap kerja dan baru menemukan passion saat menjelang kelulusan. Karena pada waktu sebelum masuk SMK, saya diarahkan oleh kakak saya untuk masuk jurusan tersebut mengingat kondisi ekonomi keluarga dan pilihan jurusan tersebut merupakan pilihan favorit pendaftar dan sudah terbukti sangat cepat dan mudah untuk mendapatkan pekerjaan di industri atau perusahaan prestisius. Menjelang waktu kelulusan setelah ujian nasional merupakan waktu yang sangat luang sekali sehingga membuat saya berkelana mencari ilmu diluar pendidikan formal seperti melalui seminar, workshop, pelatihan dan sebagainya. Ternyata dari pendidikan-pendidikan informal ini membuat wawasan saya sangat terbuka, lebih mengenal tentang diri, dan saya baru menyadari bahwa passion saya adalah dibidang leadership and management.

Pendidikan informal yang sangat membekas sekali dihati saya adalah seminar dengan tema “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran”. Disana saya diajarkan tentang pentingnya bermimpi, menuliskan mimpi itu, menempelkennya di dinding kamar sampai memvisualisasi-kan mimpi kita. Sesi yang sangat luar biasa adalah ketika sesi hipnoterapi personal goal setting. Para peserta seminar dibawa oleh pemateri ke dunia yang sangat dalam pada impian mereka, yakni wisuda. Sungguh sangat terasa nyata gambaran dalam pikiran saya dari suara hingga dengan rasa. “Bayangkan nama anda dipanggil untuk naik ke podium sebagai wisudawan. Anda naik ke podium dan menoleh kebelakang orang tua anda, sungguh mereka sangat terlihat terharu bahagia sekali melihat anda. Rasakanlah hati anda bergetar hebat melihat mereka, anda diberikan penghargaan dan tali toga anda dipindahkan ke kanan sebagai tanda anda telah berhasil menyelesaikan pendidikan. Nikmatilah sensasi luar biasa ini. Teman seperjuangan, adik angkatan sampai dosen anda mengucapkan selamat sukses kepada anda. Kebahagiaan ini sungguh luar biasa. simpanlah dan rasakanlah…..” demikianlah kalimat sugestif dari Kang Muvti, CHt selaku pemateri. Sesaat setelah bangun dari sesi hipnoterapi, tersadar bahwa mata saya sudah bengkak dan pipi saya basah berlinang air mata, haru bahagia serta terdapat perasaan luar biasa dalam dada untuk mewujudkan cita-cita.

Setelah seminar berakhir, saya langsung mengaplikasikannya dalam kehidupan. Saya riset universitas yang memiliki program studi yang selaras dengan passion saya serta dengan syarat idealis saya haruslah merupakan terbaik di Indonesia, ternyata SBM ITB adalah tempatnya. Maka saya pun menuliskan impian saya bahkan sampai membuat vision picture yang menggambarkan diri saya sebagai mahasiswa disana yang membuat saya termotivasi ketika melihatnya. Saya sangat fokus pada impian saya, dan sangat meyakini impian saya akan tercapai. Akhirnya tibalah disuatu titik, yang para pembaca sudah tahu jawabannya. Ya benar, SAYA GAGAL! Bayangkan bagaimana perasaannya apabila posisi keyakinan kita sangat besar dan penuh dengan pengharapan, namun sayang kenyataan tak sejalan. Bagaikan……. #ahsudahlah :’)

Kesuksesan dan keberuntungan merupakan pertemuan antara memenuhi persyaratan dengan adanya kesempatan. Sayangnya saya tidak memenuhi persyaratan itu, dengan kesalahan seperti terlalu fokus pada tujuan dan lupa akan diri untuk memantaskan atau memberikan perjuangan yang lebih besar dalam mendapatkan tujuan. Kegagalan ini merupakan pembelajaran yang sangat berharga dalam hidup saya. Pertama, sebaiknya kita sedini mungkin memahami apa yang menjadi passion kita. Saya adalah seorang siswa SMK yang sangat terlambat menemukannya dan ketika memulainya ternyata persiapan saya sangat tertinggal jauh khususnya dibandingkan para siswa SMA yang sejak awal memiliki impian untuk masuk perguruan tinggi favorit dengan program studi yang sama tujuannya dengan saya. Terakhir, seharusnya kita tidak terlalu fokus pada impian kita ataupun khawatir akan impian kita. Kita hanya perlu menetapkan impian atau tujuan tersebut lalu melepaskannya dengan fokus pada kebiasaan yang menunjang kita untuk mencapainya. “The goal is outside of my control, so I focus 100% on the part in my control that is my behavior!”.

Dari kegagalan ini, saya memantapkan hati untuk bekerja dahulu selama satu tahun dan terus fokus membenahi diri untuk bisa mewujudkan impian saya masuk SBM ITB. Saya langsung menghubungi Bursa Kerja Khusus (BKK) sekolah saya dan kebetulan ada lowongan di PT. United Tractors, Tbk yang merupakan distributor perusahaan alat berat terbesar dan terkemuka di Indonesia untuk di tempatkan di Kalimantan sebagai Mechanic dengan upah yang cukup besar. Ini merupakan kesempatan besar yang tak akan saya sia-siakan, mungkin inilah batu loncatan. Saya mengikuti tes psikotes dan terpilihlah dua orang dari ratusan siswa yang mendaftar dimana salah satunya adalah saya. Sungguh hasil pembelajaran Tes Potensi Akademik dan Matematika Dasar untuk ujian SNMPTN tulis yang gagal itu ternyata sangat membantu dan membekas. “Alhamdulillah mungkin inilah jawaban dari Allah SWT.”

Dikemudian hari saat menuju tahap akhir wawancara, teman saya mengejutkan saya “Defir selamat ya kamu mendapatkan beasiswa penuh di Perguruan Tinggi Negeri Kedinasan”. Saya tidak percaya! Saya langsung cek website pemberi beasiswa, dan ternyata memang benar adanya terdapat nama saya disana. Aplikasi beasiswa yang dikirimkan dengan kegelisahan karena kegagalan serta dibantu oleh guru-guru bimbingan konseling yang luar biasa dan selalu memotivasi diri ini bangkit dari keterpurukan telah membuahkan hasil yang tak disangka. Sekali lagi saya mengalami kebingungan yang mendalam. Saat sudah memantapkan hati untuk bekerja dan memantaskan diri, saya diberikan jalan lain dalam menjemput mimpi. Bagaimanapun hidup adalah sebuah pilihan. Saya pun teringat kutipan favorit saya dari founding father Indonesia Bapak Ir. Soekarno, beliau berkata “Gantungkanlah cita-cita mu setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang yang indah”.  Mungkin inilah yang dinamakan terjatuh diantara bintang yang indah. Setelah berdiskusi dengan keluarga dan menyerahkan semuanya pada Allah SWT, saya telah memutuskan dengan kebulatan tekad untuk memilih jalan ini dengan catatan bukan fokus pada impian namun fokus pada kebiasaan dan menikmati setiap proses perjuangan yang dilakukan.

Saya sangat mencintai dan menikmati perjuangan ini bersama mereka dengan mengaktualisasikan diri untuk selalu aktif dalam belajar, kegiatan keorganisasian dan pengabdian masyarakat. Ternyata hadiah lain dari tidak terjebak dalam masa depan (focus on your goals) dan terjabak dalam masa lalu (focus on your mistakes), yaitu menikmati masa perjuangan sekarang (the power of now, focus on your behaviors) mengantarkan saya menjadi asisten dosen serta  terpilih membantu riset dosen di Pulau Natuna, Kepualauan Riau. Akhirnya saya merasakan bagaimana rasanya menaiki pesawat terbang, hehehe. Bukan hanya itu dari The Power of Now, membuat saya selalu terdorong untuk memberikan yang terbaik untuk kampus dengan mewakilinya untuk berprestasi diluar seperti menjadi pemenang ke-1 Inovative Product Competition, Pemenang ke-2 dalam Business Plan Competition FunDoAction serta mendapatkan Juara 2 The Best Improvement dalam acara Pebanas Marketing Debate Competition tingkat Nasional (http://bit.ly/okezoneAPPvsUI). Inilah mungkin alasan terbesar pihak kampus memberikan gelar terbaik untuk saya dalam acara wisuda.


Saya memahami bahwa IPK tertinggi dan banyaknya presatasi ini tidak akan berarti apabila karakater, hati dan kecerdasan emosi tidak juga berada pada tingkat yang tinggi. Dan yang pasti, saya pun menyadari bahwa semua yang saya raih ini tidak berarti saya cerdas tapi membuktikan bahwa saya memiliki etika yang baik dan saya gigih dalam mencapai tujuan saya. Walaupun dalam prosesnya, saya tidak menyukainya bahkan pahit sekali. Sesunggunya memang baik untuk melakukan apa yang kita cintai, tapi alangkah lebih baik mencintai apa yang kita lakukan. Ayo kita lakukan yang terbaik selalu untuk mencapai tujuan dan impian, karena hanya hidup sekali “life is a flower, so precious in our hands".



– – – – – – – – – – –

Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'

You Might Also Like

0 komentar