Pages

  • Home
  • CCI PROGRAM
  • ENGLISH
  • TPL-IKM
  • KARIR

Defir (Dede Firmansah)

    • HOME
    • CCI TIMELINE 2018
    • COMMUNITY
    • _PE FEB UI MG A
    • _CCI NVCC
    • _FIM 18 KECE
    • _TPL-IKM JABAR
    • _TPL-IKM APP
    • _RÉMÉONE

    Halo manteman pembaca, sahabat pejuang mimpi beasiswa ke luar negeri! Tidak terasa sekarang merupakan hari terberdebar-debar mendebarkan dalam hidup ku. Pada hari santay, tanggal 15 Juli 2018 ini akan menjadi petualangan udara international flight terpanjang pertama ku dengan durasi kurang lebih 23 jam 30 menit yang belum termasuk durasi dua kali transit selama 5 jam :') mohon doa yaaa semoga semua lancar sehat sentosa bahagia, aamiin. 

    Diriku sengaja begadang dan menulis artikel ini untuk adjustment waktu dengan DC, USA yang beda -11 jam dengan Indonesia (saat selesai menulis ini pukul 4am subuh WIB 15 Jul, disana pukul 3pm sore 14 Jul). Hey, hey, hey, karena bentar lagi take-off, let's get to the point! Yeaaahh, Dihari terluarbiasa ini, akhirnya saya bisa berbagi pengalaman kembali untuk bisa menambah khazanah mengenai pelatihan pra keberangkatan kuliah luar negeri khususnya di Amerika untuk beasiswa CCI Program yang sudah saya alami beserta 30 sahabat grantee perwakilan daerah Indonesia. Anyway, silahkan yaa menjulidi judul dari posting pada kali ini, hahaha.. Saya pun menulis sambil tersenyum mebuat judul tulisan blog sedemikian rupa bentuknya mengikuti trend media-media artikel zaman now ;') Jadi di artikel kali ini kita akan membahas pembelajaran yang didapatkan selama 3 hari penataran orientasi di Hotel Mercure Ancol sebelum keberangkatan ke Amerika yang sangat berfaedah itu, yuk bahas satu per satu!

    1. Memahami Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Berangkat

    Beuh! kalau soal persiapan berangkat mah bener-bener ruar biasa perjuangan kantong-nya. Jadi saat orientasi ini kita dikasih checklist dan dijelasin mengenai barang-barang essential yang harus kita bawa ke Amerika. Karena saya urang kampung yang belum punya apa-apa untuk go international, jadi banyak barang-barang yang sebaiknya saya beli seperti *1* Koper TSA (suitcase): sebenernya ini nggak wajib siiiiihh, adaloh kakak alumni CCI Program tahun lalu cuma bawa 2 backpack dan pulang baru bawa koper banyaaak, mantap djiwa! Tapi yaa gimana yaa, alhamdulillah rezeki mah dari mana aja jadi saya bisa beli koper hardcase 24 inch dan 20 inch untuk menampung berbagai barang seperti *2* Beberapa pakaian pria yang tak banyak jumlahnya, lol. Nah kalau bahas baju/celana yang harus dibawa, yang penting kita bawa pakaian secukupnya untuk kuliah semester pertama di musim panas (jangan tebel-tebel), trus bawa juga pakaian formal untuk acara tertentu dan tak lupa pakaian adat untuk menunjukan budaya Indonesia yang ditunjukan pada peristiwa tertentu, nah kalau untuk pakaian musim dingin sih saya nggak bawa soalnya nanti dikasih allowance untuk beli jaket-jaket tebal disana. Dibagian ini juga, keluar kantong pastinya, saya beli baju adat, kaos-kaos keren seperti tulisan USA (Urang Sunda Asli), hahaha dan pakaian dalam long john untuk menghangatkan jiwa-jiwa yang sepi #recehbangetsihgue :D karena di pesawat yang katanya nanti bakal dingin. bismillah!

    Yang selanjutnya harus dibawa adalah *3* Oleh-oleh khas Indonesia atau daerah masing-masing untuk dibagikan ke teman-teman grantee CCI Program dari negara lain juga untuk para pejabat CCI Program di kampus masing-masing. Sudah jelas dooong ini beli lagi :') Para pembaca yang budiman jangan stress yaaa dengan membayangkan kok jadi penerima beasiswa gini amaaat, inilah kenyataannya guuys, tapiiiiiiii beneran sueeeerrr deh, jika kita tulus ikhlas mau berbagi, pasti akan dibalas berkali-kali lipat loooh. Bagaimana tidak, fakta yang tertulis di DS2019 (dokumen semacam keterangan status pelajar di Amerika) adalah kita dibiayai pemerintah Amerika dialokasikan sebesar $39.815 atau sebesar ±571juta rupiah jatah per awardee. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan wahai para penerima beasiswa CCIP? Harus banyak bersyukur guys :) Naaaah, juga tugas kita adalah lakukan yang terbaik untuk jadi duta bangsa yang membanggakan dan berprestasi #eeeaaaa Back to the point, gifts yang saya bawa adalah berupa miniatur Kujang karena saya berasal dari Jawa Barat dan saya sangat suka sekali makna dari pusaka sunda itu sendiri yang merepresentasikan "critical intelligence and power of life". Miniatur kujang ini saya beli berupa gantungan kunci, pin, dan kalung untuk mahasiswa/masyarakat di Amerika beserta plakat kujang untuk orang-orang penting di kampus tercintah.

    Lanjut catatan untuk poin *3*, tiap grantee referensi oleh-olehnya beda-beda yaaaa.. ada yang buat sendiri untuk menghemat dan emang grantee yang satu ini skillful banget tangannya, saluuuut! ada yang beli-beli online kaya akuuuuh dkk yang lain, ada yang beli offline dengan datang ke pasar setelah PDO, ada yaaang aaah sudaaahlaaah intinya banyak jalan menunjukan peduli kita pada orang sana :) Kalau barang yang dibeli lainnya adalah  *4* Logistik makanan yang kira-kira tidak ada di Amerika dan suplai obat-obatan Indonesia. Ini adalah trik jitu untuk bulan pertama menghemat dan sedikit-demi-sedikit melepaskan diri dari yang namanya makanan Indonesia juga obat-obatan di Amerika katanya perlu resep dokter so bawalah obat-obatan yang kita butuhkan selama disana. Kemudian terpenting lainnya yakni *5* banyak dokumen-dokumen penting yang nanti jikakalau teman-teman jadi awardee beasiswa akan tahu dokumen apa saja yang harus dibawa, dan terakhir ingaaat *6* Jangan bawa windows dan software bajakan dari Laptop/DVD/CD serta jangan bawa juga berupa makanan daging, tanaman hidup, atau produk segar lainnya.

    Baca blog kakak Alumni Fulbright untuk referensi : List barang untuk dibawa studi ke USA

    2. Terbayang Kondisi State / Daerah Kita Tinggal, Kondisi Kampus Masing-Masing dan Kegiatan Yang Akan Dilakukan Selama Di Amerika

    Credit Photo: mprintables.com Edited by Defir
    Pada tahun 2018, host institution yang menjadi tuan rumah untuk para grantee CCI Program terdapat 10 kampus yang tersebar di Amerika Serikat seperti gambar diatas. Baiklah saya jabarkan dengan kategori musimnya (1) Kampus yang merasakan salju yakni Bunker Hill (bhcc.edu), Northampton (northampton.edu), Northern Virginia Alexandria and Annandale Campus (nvcc.edu), DuPage (cod.edu),  dan Kirkwood (kirkwood.edu). (2) Kampus yang tidak merasakan salju yakni Valencia (valenciacollege.edu), Houston (hccs.edu),  Scottsdalle (scottsdalecc.edu), dan Mesa (mesacc.edu). Ditempatkan dimanapun nanti kamu, bersyukurlaaaaahh! Semua kampus ini baguss bangeeet ditambah dengan belajar, makan, tinggal gratis, nikmaaaaaatt! :') tinggal kita-nya bisa memanfaatkan momen sebaik-baiknya. Jika nanti ditempatkan dikampus bersalju, bulan Januari akan ada agenda tahunan yang selalu diadakan didekat Green Canyon, Arizona, program ini bernama "Pathway Success Program". Jika kamu dikampus panas nan gersang juga berkaktus, kamu bisa mengunjungi kampus-kampus teman mu yang bersalju dan traveling ke New York saat "Winter Break" pada bulan Desember, eeeiitss ada kelebihan lain loooh kalo tinggal di daerah panas yaitu biaya hidupnya tidak terlalu mahal sooooo kalian bisa menimbun dollar yang banyaaaaaak, hehehehe. Pokokeeee, we will experience as much as we can!

    Oh yaaaaa, menurut saya yang paling menarik dari program Community College Initiative (CCI) ini adalah saat nanti disana kita tidak hanya belajar dan kuliah saja, tapi untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin di luar kampus dengan volunteer works dan internship di berbagai perusahaan, lembaga, atau komunitas di Amerika. Kegiatan volunteer di Indonesia sudah mulai populer saat ini, anak muda sekarang sudah mulai peduli dengan masyarakat disekitarnya dan di Amerika kegiatan volunteer ini katanya menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan mereka untuk memenuhi hasratnya membantu sesama. Budaya gotong royong kata alumni akan lebih terasa disana, aaaaahh I'm looking forward to learn more about American Culture, American People and American Dream! Kalau soal internship sudah jelas sekali ini akan sangat membantu meningkatkan keahlian dan pengalaman profesional kita untuk peningkatan karir kita setelah pulang ke Indonesia. Saya berencana saat di Amerika untuk intern di VOA (Voice of America), mengikuti MUN (Model United Nation), dan mengikuti berbagai workshop, konferensi, dan/ sertifikasi profesional.. bismillah, semoga semua yang direncanakan disana berjalan lancar dan sukseessss, aamiin yaa rabbal'alamiin.

    Terkait sistem pendidikan dan kelas di Amerika kata alumni saat PDO itu cukup jauh berbeda dengan di Indonesia. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menikmati setiap prosesnya dan berharap bisa mencetak rekor seperti pada pendidikan terakhir saya sebelumnya. Untuk pembahasan akademik di Amerika ini, InsyaAllah yaaa diposting selanjutnya, juga saya akan membahas perbedaan U.S. community college dan politeknik atau akademi di Indonesia khususnya yang saya alami di Northern Virginia Community College. Sebelum bercerita dan memberikan insight tentang hal tersebut, saya perlu mengalaminya dulu.. hehehehe.. please, wish me luck!

    3. Momen Semasa PDO Semakin Menguatkan Ikatan Para Penerima Beasiswa CCI Program



    Credit Video: Mirzha Anas - Grantee CCI who learn Media Animation at College of DuPage 

    Hal yang paling menarik lainnya dari program CCI adalah kekeluargaan yang terbentuk diantara para grantee itu juaraaaaa banget! Mereka perwakilan berbagai daerah di Indonesia, dikumpulkan oleh AMINEF di Jakarta sebanyak empat momen indah yang takan pernah terlupa semasa hidup ini seperti: seleksi interview selama 2 malam di Whiz hotel, visa interview selama 1 malam di Ibiz Thamarin hotel, PDO selama 5 malam di Mercure Hotel Ancol dan sekarang 2 malam di Whiz Hotel lagiiii.. Hatur nuhun pisan geng 'my partners in crime' kalian sudah jadi bagian sejarah penting dalam hidup ku, beruntung bisa bertemu sama kalian para profesional muda yang kece abis, banyak belajar dari pengalaman dan curhatan kalian, juga thanks so much buat chat grup yang selalu menghiasi hari-hati ku selama 7 bulan ini dimana tak pernah sepi selalu seru, kocak, informatif, berfaedah, kerandoman asik, juga #unfaedahbutfun like julid, hedon lifestyle, dan congkak yang menghidupkan suasana, hahaha.. Keep in touch guys walau kita berada di state yang berbeda, hiasi terus grup whatsApp kita, saling mengunjungi di Amerika nanti, traveling bareng keliling United States, dan yang pasti sampai ketemu lagi saat PSP di Arizona nanti bulan Januari 2019. I just wanna say "I love you guys", I hope we will succeed and make proud our beloved Indonesia, aamiin.

    Naaaah semasa PDO ini, banyak banget kejadian-kejadian luar biasa seru dan yang paling sering terjadi itu di kamar 360, kamar bersemayam saya dan mas Herry Rudolfo grantee dari Palembang. Kamar kami seperti markas buat entertainment seperti main game hali-gali yang sangat sangat menggelitik perut, sering mengadakan acara talkshow dengan background view yang indah dibintangi oleh pasangan Arizonans: Mita Andary sang Announcer Radio yang Hits abizz dari Makassar dan Bang Juanda the funniest grantee of CCIP Indonesia dan HR di salah satu Hotel Banjarmasin, asli sangat 100x menghibur bangeeeett apalagi yang pas bintang tamunya adalah Mr.Puni #ngakaksohard :D tidak lupa juga party makan pizza yang banyak, ditraktir sang PDO's birthday boy Mirzha Annas. Terus walau acara padat merayap kegiatan dari pagi sampai sore untuk PDO ini, kita tetep aja bergadang sampai jam 2-3an, wkwkwk.. untuk persiapan cultural performance, juga pernah ada sesi curhat dong sampai cerita-cerita hal horror sampai nginep ber-6 dalam satu kamar colek Kak Elvis sang calon CEO, Mas Teguh sang tour guide lombok, Rina sang kimia dan produksi makanan analis, Anin sang mysterious girl dan journalis muda, and Mirzha sang video animator.. Aaaaahhh inget banyak momen itu, indaaaaaaahh bangeeet!! Jadi baper and make me miss u all already :')

    Kata alumni sebelumnya memang anak-anak awardee CCIP Indonesia dari tahun ke tahun paling solid dan berprestasi banget. Alhamdulillah, saya dipercaya sebagai project leader saat team building di hari terakhir sesi terakhir, dan kami ber-30 pun membuktikan bahwa bonding kami memang benar adanya kuat syekali sehingga kami berhasil menaklukan project challenge dengan sangat sukses, yeay! dan sesi team building ini merupakan sesi terfavorit bagi saya, karena kami dari yang dibagi menjadi 4 kelompok ini, kelompok Malamoi yang diketuai Kakakuh kak Saskia, kita berhasil mendapatkan Juara 1 #CongkakMode hahaha.. tapi bukan karena itu saja sih, memang beneran serruuuu banget semua games-nya syarat akan makna pembelajaran. Semoga semua pembelajar dari PDO ini menjadi bekal kita untuk terus saling menyayangi dan keluarga selamanyaaaaaa :)

    4. Siap Mempromosikan Seni dan Budaya Bangsa di Amerika


    Sebagai duta bangsa sudah sepantasnya kita bisa memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Amerika sehingga pada acara orientasi pra-keberangkatan ini kita dilatih menampilkan pertunjukan budaya di panggung Indonesia sebelum panggung internasional sana. Saya sangat kagum pada grup "Sapu Lidi" yang mendapatkan juara pertama, you guys really deserve the winner title! Mereka mempertunjukan penampilkan yang indah dengan diawali video makna dari sapu lidi, kemudian penampilan berbagai tarian khas daerah yang kereeeeen dan kompak banget, bukan hanya itu ada Jesika Rozella yang sangat talented banget memimpin banyak sekali nyanyian lagu daerah yang di mix dengan gitar ditangannya, bukan hanya itu jesika sang project manager ini juga mendapatkan predikat pakaian adat daerah terbaik, yang sangat buat saya terkagum-kagum adalah dari kostum tersebut ternyata buatan tangannya sendiri, BIG WOW BANGET! Aaaaaaahhh, aku fans daaaah bukan hanya sama jesika saja tapi sama semua grantee CCI dimana mereka memiliki BIG WOW-nya masing-masing :) kalian luar biasa!

    Terus grup saya bagaimana performance-nya di konser bertajuk "Unity in Diversity" di momoen PDO itu? Waaaaaaaaaahh, bahagia pastinyaaaa, walau grup "Lentera" tidak mendapatkan juara pertama tapi misi kami telah berhasil, kami adalah satu-satunya grup yang bisa mengajak semua orang menari, bergoyang dan bernyanyi baik dari semua grantee, alumni, dan staff AMINEF. Asliiiii serrruuuuuuuu... Yeaaahhh! Dengan event ini kami menjadi sangat siap dan PD untuk menampilkan budaya Indonesia di Amerika ;)

    5. Sudah Sangat Siap Melaksankan Misi Transformasi Diri di Negeri Paman Sam

    Saya mewakili seluruh grantee CCI Program tahun 2018 mengucapkan "Thank you so much" untuk seluruh staff AMINEF yang telah berjuang keras dari tahapan seleksi sampai dengan kami berangkat ke Amerika. Untuk yang selalu kita tanya-tanya saat kebingungan melanda Mbak Isye, Mbak Rianti, Mbak Kiki, Mbak Sandra, Mbak Rere, Mbak Nabila dan yang kita recokin mengenai akomodasi, flight dan keuangan Mas Wahyudi, juga yg slalu upadate info yg sangat berfaedah di fb n sdh upload foto-foto kece kita  wkt PDO Mbak Mita, pokoknya seluruh staff yang tidak bisa disebutkan semuanya dan tentu saja Direktur AMINEF Mr. Alan H. Feinstein :) Terimokasih, matur nuwun sanget, teurimong gaseh beh, hatur nuhun pisan, eppanggawang, amanai, tampiaseh, makaseh. Sekarang kami sudah sudah siap menatap masa depan cerah! 

    "Coming together is a beginning, keeping together is a progress, working together is success" - Anonymous

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir Dede Firmansah | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading
    Sumber: Cuba Trending, Photo Edited by Defir
    Diakhir bulan puasa ramadhan ini, defir mau berbagi pengalaman tentang proses aplikasi visa Amerika Serikat dan betapa bahagianya dapat bertemu dengan seluruh grantee CCIP yang akan berangkat untuk kuliah di USA pada bulan Juli nanti. Pada posting ini juga, saya akan memberi daftar sosial media sahabat saya, 29 pemuda perwakilan daerah Indonesia yang telah melewati proses seleksi yang sangat panjang dan akhirnya mendapatkan beasiswa CCI Program. Hal ini sebagai bonus menjelang hari raya kepada teman-teman pembaca setia yang tertarik dengan beasiswa kuliah di luar negeri khususnya untuk meningkatkan keahlian profesional, juga untuk kamu yang sedang mencari alumni/grantee yang memiliki kesamaan program study yang ingin dilamar atau kesamaan daerah asal untuk berdiskusi dan memberi pertanyaan spesifik kepada mereka. Selamat teman-teman menemukan artikel yang tepat! :) Tapi sebelum itu, mari kita tambah pengetahuan dulu mengenai prosedur mendapatkan visa amerika, beginilah urutan pengalamanku:

    Pengisian Aplikasi Online Visa Amerika

    Visa adalah tanda bukti "boleh berkunjung" atau "izin masuk" ke dalam suatu negara, maka dari itu hal ini menjadi hal penting untuk bisa masuk ke Amerika. Jika teman-teman ingin mengetahui bagaimana penampakan situs registrasi pengisian online visa pelajar amerika yang masuk kedalam kategori visa non-imigrant DS-160 ini, kunjungi https://ceac.state.gov/GenNIV/ dan untuk guideline-nya ada di situs ustraveldocs.com :) pada situs tersebut terdapat penjelasan lengkap mengenai kategori beserta jenis dari Visa Amerika juga persayaratan beserta tata cara dan prosedur pembuatannya. Naaaaah, saya dan teman-teman grantee CCI Program 2018 mengajukan visa dengan jenis J-1 atau Exchange Visitor (Scholar) karena program CCIP ini hanya 1 tahun dan merupakan program non-degree untuk peningkatan keahlian profesional. Jika teman-teman akan kuliah untuk S2/S3 di Amerika, maka jenis visa-nya adalah F-1. Dan kalau untuk traveling / working, mungkin akan beda lagi jenisnya, sekali lagi kalau mau belajar tentang visa amerika kunjungi ustraveldocs untuk lebih jelasnya yaaaa.

    Enaknya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Amerika adalah dalam hal aplikasi visa ini diberikan banyak sekali kemudahan seperti adanya dokumen guideline untuk tata cara pengisian aplikasi online ini serta adanya konsultasi/revisi dari staff AMINEF sebelum submit application, dan tentunya ada banyak teman sepejuangan untuk berdiskusi jika ada hal yang kurang dipahami. Namun dari semua kemudahan ini, tetap saja mengisinya memerlukan sekali ketelitian dan kesabaran. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana ribetnya jika kita kuliah di Amerika dengan self-funded atau untuk traveling, pasti syaratnya sangat banyak sekali, makanya tidak heran banyak orang yang berkata bahwa mendapatkan visa Amerika ini sulit sekali. Beruntunglah kita yang mendapatkan beasiswa ini, karena tidak semua orang bisa ke Amerika, betul tidak? Semoga para pembaca diberikan rezeki yaa untuk bisa berkunjung ke USA, aamiin.

    Dibagian ini defir cuma mau menekankan untuk melakukan persiapan berupa foto visa amerika. Foto ini tidaklah sembarangan 'jepret' ada ketentuannya seperti ukurannya harus 5x5 cm, background putih, dan persentase gambar wajah lebih besar dibandingkan dengan badan. Klik ustraveldoc untuk membaca ketentuan photo-nya! Jika teman-teman berada di daerah Jabodetabek, maka datanglah ke photo studio khusus untuk visa Amerika yang berada di Jalan Sabang Sarinah, Jakarta. Disanalah saya dan sebagian teman-teman grantee berfoto untuk visa ini.

    Tips: Saat pengisian aplikasi online, save application setiap selesai mengisi per bagian, juga gunakan aplikasi google chrome agar bisa print secara digital (save as pdf). Karena nanti sebelum submit application, kita harus mencetak pada review data page yang dijadikan pdf kemudian di email ke AMINEF untuk direvisi. Dan setelah oke, barulah kita submit dan kita harus wajib banget hukumnya untuk mencetak Confirmation Page DS160.

    Penutup sub ini, untuk lebih detail-nya mengenai pengisian aplikasi online J-1 VISA silahkan kunjungi salah satu situs alumni CCI Program : http://nurdahlialataima.blogspot.com/2011/05/ccip-ds-160.html

    Sumber: Photo Edited by Adrea CCIP 2018

    Kebersamaan Sebelum Visa Interview

    Pada interview visa kali ini kita memiliki perbedaan dengan alumni-alumni CCI Program tahun angkatan sebelumnya. Biasanya interview visa ini dilakukan pada bulan Mei/Juni setelah Pre-Departure Orientatation (PDO) dilaksanakan, tapi dikarenakan pada tahun ini bertepatan dengan bulan ramadhan maka PDO dan Interview Visa pun dipisahkan agendanya. Menurut saya, ini menjadi keuntungan tersendiri untuk bisa fokus dalam persiapan visa mengingat ada beberapa cerita dari alumni yang gagal berangkat gara-gara interview visa ini karena ketidaklengkapan dokumen atau alasan lainnya. Tapi kita berbeda, hasilnya semua grantee CCIP 2018 mendapatkan kartu putih which means visa pelajar amerika sudah ditangan dan siap berangkat pada bulan Juli nanti. Yeay! Alhamdulillaaaaaaaah 😇

    Kelebihan lainnya karena dipisahnya PDO dan VISA adalah kita semua grantee beasiswa jadi bisa ketemu berkumpul di Jakarta untuk pertama kalinya. Biasanya kita hanya bisa chitchat online seru, heboh, halu, hedon dan julid di group WhatsApp, akhirnya kehebohan bisa terjadi di dunia nyata, hahaha. Sebelum Visa Interview Appointment, kita berkumpul dan menginap di Hotel. Tak menyia-nyiakan momen ini, sebelum maghrib dan berbuka puasa, kami berkumpul semua di lobby, kompak membawa makanan khas daerahnya masing-masing, ngobrol seru sambil bersenda gurau, aaaaaah inget momen itu jadi kangen sama mereka. I am so excited and looking forward to see you all again in PDO!

    Setelah sholat maghrib dan berbuka dengan yang manis-cantik-ganteng-imut dan makanan ringan khas aneka rasa bhineka tunggal ika, kita jalan kaki bareng mencari food court untuk berbuka puasa. Karena kan orang Indonesia katanya belum bisa dikatakan makan yaaa kalau belum makan nasi 😊 Setelah 10 menit marching n chatting on the road, akhirnya sampailah di tempat makan D'c*st sekitar 550 meter dari hotel. Kami langsung memesan makanan bersama, sambil nunggu makanan kita ngobrol lagi, aaaaah ngobrol lagi, lagi dan lagi sama mereka tidaklah membosankan sama sekali. Saya menyimpulkan bahwa semua grantee CCIP 2018 ini, mereka adalah manusia ajaib dengan ciri-ciri beragam, seru, lucu, berprestasi, baik hati, etcetera.. etcetera... yang diangurehkan kepada ku.. Bahagia banget pastinya menjadi bagian dari skenario hidup mereka. I hope you guys feel the same way about me :')

    Pada berbuka puasa bersama ini, saya juga kedatangan tamu spesial, salah satu pembaca blog ini yang memiliki semangat luar biasa dan menghubungi saya di media sosial. Katanya dia ingin ketemu dan ngobrol dengan saya dan para grantee, katanya dia belum mendapatkan rezeki untuk mendapatkan CCIP tahun ini dan katanya dia tidak akan menyerah sebelum mendapatkannya. Saluuuuuuuut!! Saya dan beberapa teman grantee pun seneng banget bisa sharing tentang pengalaman kami. Semoga di CCI Program tahun selanjutnya bisa menjadi grantee seperti kami yaaa, aamiin.. FYI, kata staff AMINEF saat briefing sebelum Visa Interview Appointment, yang mendaftar untuk program CCIP ini ada sekitar 900an orang dan yang terpilih hanya 29 orang tahun ini. Suatu kebahagiaan dan kebanggaan menjadi bagian dari 3% pemuda terpilih Indonesia yang pergi ke Amerika untuk kuliah meningkatkan kemampuan karirnya. Bismillah, semoga berkah! Terinspirasi dari tamu diatas, sesuai janji artikel ini, dibawah terdapat gambar data para penerima beasiswa CCI Program 2018, silahkan follow media sosial mereka dan berikan pertanyaan spesifik yang belum di informasikan dalam blog ini sehingga kesempatan mendapatkan beasiswa di tahun berikutnya semakin terbuka dengan informasi yang dimiliki.
    Klik pada gambar untuk memperbesar (zoom picture)

    U.S. Visa Interview Appointment

    Setelah perjuangan mengisi DS-160 (visa non-imigrant) untuk jenis Visa-J1 (Exchange Visitor) secara online, waktunya pergi ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk melakukan wawancara visa dan pengambilan sidik jari. Sedikit seram sih ketika memasuki wilayah US Embassy ini, kita mau foto selfie aja petugas keamanan langsung dengan sigapnya menegur kita. Padahal saat briefing sebelum pergi ke kedutaan pun, sebenarnya sudah diingatkan sih sama AMINEF disana jangan macam-macam apalagi sampai bercanda. Maafkan kami yang khilaf 😂 yaah dasar saking excited nya kami kali ya! hehehe.. Dan saat briefing juga diingatkan kalau kita harus menjawab semua pertanyaan wawancara visa dengan singkat dan jelas.

    Beginilah kira-kira rangkuman briefing di kantor AMINEF sebelum pergi ke US Embassy: (1) Periksa kembali hal yang sangat penting dan krusial wajib dibawa saat interview visa seperti: Confirmation Page DS160, Passport Asli, 2 pcs Photo 5x5 cm, Invitation Latter dan DS2019 yang diberikan AMINEF. Barang-barang selain dari tulisan yang di italic-bold tersebut jangan dibawa! Kami pun menyimpan semua barang bawaan kami di kantor AMINEF kecuali smartphone (buat pesen Gr*b/G*car).. Kenapa barang-barang tidak penting itu tidak perlu dibawa? Yaaaa karena kembali lagi mengingatkan bahwa untuk masuk ke dalam US Embassy keamanannya sungguh sangat ketat, makanya sedikit menyeramkan dan nanti barang-barang tsb akan menghambat untuk masuk kedalam kedutaan.

    Setelah memasuki Amerika, eh kedutaannya.. kami pun melewati security dan smartphone disita sementara, kemudian berjalan berbaris beberapa puluh meter masuk terus ke dalam kedutaan, dan tibalah pada sebuah ruangan dan kami memasukinya, kemudian terakhir duduk manis menunggu nama kami satu per satu dipanggil sambil dada berdegup kencang, hahaha.

    Iklan hiburan sebentar yaa, 😁hehe.. baca tulisan menggemaskan Interview Visa-J1 oleh Adrea CCIP's Grantee Indonesia Termuda Angkatan 2018

    Ternyata guys, nggak seseram yang dibayangkan kok. Grup kami, 29 orang yang di interview rata-rata memakan waktu 3-5 menit per orang, beuh cepet banget, hahahaha.. Alhamdulillah semuanya dapat kartu putih, ini mungkin karena program pemerintah Amerika makanya dipermudah kali yaa.. Kalau bukan mungkin akan sedikit susah, berdasarkan artikel dari Mr. William M. Fish (President of Wasington International Council) Saat interview visa, para interviewer pasti akan memastikan tujuan pergi ke Amerika, kondisi keuangan calon penerima visa (sponsorship/self-funded) dan keinginan kembali ke Indonesia. Berikut tips dari Mr.Fish saat interview: (1) Gunakan pakaian formal; (2) Jawablah secara tepat dan khusus; (3) Katakan sejujurnya; (4) Bersikap tenang dan profesional.

    Penutup

    Oke sekian yaaa artikel kali ini, defir ucapkan terimaksih banyak sudah membaca, semoga menjadi bahan tambahan pengetahuan mengenai visa pelajar amerika, dan jangan lupa follow media sosial para grantees CCI Program tahun 2018 untuk mengetahui kisah-kisah seru mereka nanti di Amerika dan bertanya untuk bahan ide dan info sehingga semakin berani untuk apply for being the next CCIP's grantee. Terakhir dikarenakan besok Idul Fitri, semangaaat yaaa puasa terakhirnya dan saya juga mau mengucapkan mohon maaf lahir dan batin kepada semuanya dan please hubungi saya kalau saya masih ada hutang sekecil apapun yang mungkin saya lupa. Semoga ibadah kita selama bulan puasa diterima, dan bulan ramadhan ini menjadi arena latihan kita untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, aamiin. taqaballahu minna waminkum, shiyamana wa shiyamakum, ja'alanallahu minal 'aidin wal faizin 🙏

    "Idul Fitri is not the end of our story to be better in this world. So, let this time guide us to see the right way to be better. Happy Idul Fitri"

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading
    Source: Google Images and Edited by Defir
    "A dream doesn't become reality through magic; It takes a sweat, determination and hardwork" - Colin Powel

    Hai, apa kabar para pembaca dan/ scholarship hunter? Lancarkah hari pertama puasa dibulan ramadan-nya? Dan bagaimana nih persiapannya untuk melamar beasiswa Amerika khususnya untuk CCIP tahun ini? By the way, saya punya kabar gembira, tepat pada tanggal 4 Mei 2018 kemarin, saya sudah resmi menjadi selected candidate for 2018 community college initiative program. Bagaimana perasaannya sampai ke tahap ini? Sangat bersyukur dan bahagia sekali dong pastinya <3 bagaimana tidak, perjuangan selama 7 bulan guys untuk dapatkan tiket pesawat gratis dan dibiayai untuk tinggal, makan, kuliah/belajar meningkatkan kemampuan profesional ini di Amerika :') Worth it banget kaaaann!? Memang yaa benar-benar BESARNYA USAHA = BESARNYA HASIL.

    Sebelumnya, izin cerita sedikit yaaa... Defir itu lagi challenge diri sendiri untuk bisa posting blog satu bulan sekali, yang dulu biasanya satu tahun itu saya cuma nulis satu/dua posting saja, akhirnya tahun ini sangat ada peningkatan pesat karena bisa berbagi pengalaman perjuangan luar biasa mendapatkan beasiswa ke semuanya. Alhamdulillah yaaa sampai sekarang masih bisa konsisten untuk menjalankan tantangan dan pembahasan sekarang adalah tentang Persiapan Matang untuk Wawancara Beasiswa Amerika.

    Baca posting sebelumnya: Persiapan Sukses Seleksi Administrasi Beasiswa ke Amerika

    Apabila teman-teman nanti sudah lolos seleksi essay dan administrasi beasiswa, jangan terlalu senang dulu yaaa karena ada tembok besar yang menghalangi dan kita harus bisa melewati dengan berbagai macam cara yang kita persiapkan dengan baik. Pada tahun angkatan saya saja, terdata dari pengamatan melalui Group WhatsApp CCIP 2018, dari sekitar 40 candidates yang lolos seleksi administrasi, yang lulus seleksi interview hanya 23 nominated candidates saja, kemudian disaring lagi melalui medical check up menjadi 20 selected candidates, dan jumlah tersebut juga mungkin masih belum final karena satu dan lain hal (semoga defir bisa sukses interview visa, Pre-Departure Training, dan sampai bisa naik pesawat ke USA, aamiin). Jumlah ini juga belum digabung dengan peserta beasiswa dari penyelenggara PT. Freeport Indonesia. Perjuangan yang sangat panjang! Back to the topic, di-posting ini kita akan membahas tentang berbagai macam cara yang disebutkan diatas agar kita bisa meyakinkan para pewawancara bahwa kita layak menjadi penerima beasiswa.

    Panel Interview sangat berbeda dengan Job Interview pada umumnya. Kalau dalam wawancara kerja, biasanya pertama kita akan diwawancara oleh satu orang bagian personalia, jika dianggap qulified kita akan lanjut wawancara dengan user atau kepala department yang menentukan kita bisa kerja atau tidaknya disana. Sedangkan untuk wawancara dalam mendapatkan beasiswa khususnya ke Amerika, biasanya menggunakan sistem Panel Interview dimana kita akan diwawancarai oleh para juri yang jumlahnya saat saya wawancara beasiswa dulu adalah 4 orang interviewers (2 Fulbirghter Alumni dari Amerika + 1 Psikolog dan 1 Profesor dari Indonesia), satu moderator (Staff Indonesia AMINEF), dan satu observer (Direktur AMINEF dari Amerika). Total, 3 bule dan 3 indo. Bagaimana sudah terbayang? Kursi panas menanti kita kawan! Itulah kenapa saya menggambarkannya seperti tembok yang besar, hehehe..

    Tapi kenyataannya tidak seseram itu kok, saat bertukar pengalaman interview dengan teman seperjuangan yang menerima beasiswa ini ternyata terdapat kesamaan dimana kita bisa membawa suasana ruang wawancara dan bahkan bisa membuat ketawa para pewawancara dengan jawaban-jawaban yang kita berikan. Bagi saya, kesuksesan scholarship panel interview ini adalah hasil perwujudan dari kekuatan dan perjuangan mempersiapkan diri agar bisa dan layak menjadi scholarship grantee. Nah, bagaimana cara mempersiapkannya, langsung saja kita simak yaa :')

    1. Latihan Ngomong Bahasa Inggris!

    Source: Google Images and Edited by Defir
    Mungkin salah satu penyebab tidak jadi mendaftar salah satu beasiswa ke luar negeri adalah tidak percaya diri-nya kita untuk bisa 'Ngomong Inggris'. Karena banyak sekali kasus, dia pintar sekali dalam grammar dan teori dalam bahasa inggris, tapi untuk berbicara bahasa inggris susahnya minta ampun. Ada yang mengalami? Bahkan ada loh yang nilai TOEFL ITP-nya bagus, tapi dalam berbicara masih kaku. Tanya kenapa? :')

    Ngomong Bahasa Inggris itu kata gurunya defir seperti belajar bermain alat musik, kalau kita tidak latihan yaa tidak akan pernah bisa! Jadi kuncinya adalah mulut/bibir kita harus terus berusaha terbiasa berbicara bahasa inggris. Untuk terbiasa ini, perlu lingkungan yang mendukung. Beruntunglah kita jika berada di lingkungan yang full-spoken English seperti sekolah internasional, English Club, atau bahkan kantor tempat bekerja. Nah bagaimana dong kalau tidak punya lingkungan seperti itu? Yaa harus berusaha mencari atau membuatnya dengan bantuan sahabat yang memiliki visi yang sama dengan kita, dan latihanlah setiap ketemu dengan-nya :)

    Jika tidak memiliki lingkungan dan sahabat yang mendukung, tapi memiliki waktu bebas dan uang, pergilah ke kampung inggris! Ambilah Speaking Class dan kalau bisa ikut Camp/Asrama juga! Jadi setiap hari kita bakal ngomong bahasa inggris di kelas maupun di asrama kita. Kebayang dong setelah beberapa bulan disana gimana lancarnya kita speaking english nanti :)

    Anyway, Defir sangat tidak menyarankan yaaa belajar dikursusan yang hanya 1 minggu sekali dengan durasi 2 jam. Karena kembali lagi, pembelajaran bahasa adalah permbelajaran yang harus terbiasa. Yaa setiap hari kita harus bisa menyempatkan waktu disela kesibukan kita. Tidak masalah itu hanya 30 menit per hari latihan speaking English dirumah, yang penting konsisten! Menurut defir, inilah kunci kita bisa jago dalam bahasa inggris baik untuk mendapatkan skor TOEFL yang tinggi maupun untuk bisa ngomong casciscus dalam bahasa inggris.

    Baca posting sebelumnya: Pengalaman Belajar dan Rekomendasi Buku TOEFL ITP

    Kalau kondisi defir saat tahun kemarin dalam mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa CCIP adalah tidak memiliki lingkungan yang mendukung, waktu belajar yang terbatas karena kerja, bahkan teman yang se-visi di kantor untuk dapat beasiswa ke luar negeri pun defir tidak punya. Tapi defir tidak pernah menyerah, karena akan selalu ada jalan menuju Amerika :') #eeaaaaaaa

    Jika teman-teman pembaca memiliki kasus yang sama seperti diatas, defir punya solusinya! Teman-teman bisa google "Practice Paradise" atau "EngFluent". Disana kita bisa latihan berbicara bahasa inggris setiap hari! Dari dua platform tersebut ada free trial yang sangat bermanfaat sekali untuk latihan speaking English. Setelah mengikuti konten-konten gratisnya, defir memutuskan untuk membeli konten premium dari Practice Paradise dengan BNI Debit Online lagi. Silahkan teman-teman coba konten gratis nya dulu saja dari platform tersebut yaaa! Karena yang defir rasakan dari latihan berbulan-bulan dari konten-konten tersebut sangat membantu sekali dalam meningkatkan percaya diri untuk berkomunikasi dua arah dalam wawancara panel berbahasa inggris dengan interviewers dari indonesia dan English native speaker. 

    Penutup dan catatan penting pada sub ini: Pada Panel Interview CCIP, para interviewer tidak mencari applicant yang excellent dalam berbicara bahasa inggris atau memiliki skor TOEFL ITP yang sangat tinggi. Tapi mereka mencari candidate yang memiliki semangat (passion) dan tujuan (goals) yang sangat mantap kenapa ingin ke belajar di Amerika dan apa yang mau dilakukan setelah kembali ke Indonesia. Tidak lupa juga menceritakan pengalaman-pengalaman menarik yang dimiliki sehingga dapat menunjukan kualitas diri kita. Tidak masalah dengan kesalahan grammar atau pronunciation saat berbicara bahasa inggris yang penting mereka bisa mengerti apa yang ingin kita sampaikan. Boost your Confident!! Defir juga saat interview masih ada kesalahan kok dan belum fasih layaknya native speaker, tapi defir memiliki impian setelah pulang dari Amerika bisa 'fluently speaking English like a native speaker' dan skor TOEFL ITP bisa menembus angka >600, aamiin o:)


    2. Menulis Jawaban akan Pertanyaan yang Sering Muncul!

    Source: CareerSidekick.com
    Sebelum mempelajari tentang teknik menjawab pertanyaan wawancara, maka kita harus memahami bahwa: "Interview itu adalah proses tanya jawab yang di-setting!" yang artinya pewawancara sudah mempersiapkan rangkaian pertanyaan sebelum interview dimulai. Dengan kondisi demikian, seharusnya kita pun juga harus memiliki persiapan untuk menjawabnya.

    Bagi yang mau interview, apakah kamu sudah memiliki daftar jawaban mu sendiri? Sayang sekali apabila sebagian applicant tidak punya persiapan matang yang akhirnya menyebabkan ia gagal. Dia datang hanya bermodalkan keyakinan tanpa adanya persiapan. Keyakinan itu penting tapi persiapan akan menentukan menang atau kalahnya kita dalam wawancara ini.

    Berikut adalah 4 teknik persiapan matang panel interview: (1) Catat pertanyaan-pertanyaan penting yang memiliki kemungkinan besar akan ditanyakan (2) Buat daftar/skrip jawaban mu sendiri (3) Lakukan latihan menjawab berulang-ulang hingga fasih agar jawaban mu tidak terkesan diatur sebelumnya (4) Lakukan simulasi wawancara (mock interview) bersama teman dan/ mentor beasiswa untuk memeriksa jawaban mu sudah tepat.

    Untuk contoh jawaban opening interview ditulis dibawah ini yaa. Defir tidak akan menulis contoh jawaban untuk pertanyaan wawancara kategori lainnya karena nanti kepanjangan untuk posting blog ini. Untuk referensi script scholarship interview bisa dilihat di scholarshipinterviewquestions.com yaaa.. Anyway, langsung saja berikut contoh opening questions beasiswa CCIP:

    # Tell us something about yourself
    First things first, I would like to thank you for giving me this opportunity to tell about myself and to learn more about CCI program.  My name is Dede Firmansah. You can call me Dede or Firman, but most people call me Defir. I graduated from Polytechnic of APP Jakarta with Associate’s Degree in Marketing Management. And, I’ve worked for 2 years as a Consultant for Small Medium Enterprises in the 2nd smallest regency of West Java, Purwakarta. When I was growing up in such a small village, I love to read books and watch movies focused on foreign countries and cultures. It's this upbringing that has led me to dream about study overseas. I am so looking forward to studying in the US and meeting students from around the world, then back to my country by bringing a lot of experiences and competencies for making positive impacts on myself and my community. However, I cannot pursue my dream without help, and that is the reason why I am here, applying for the community college initiative program.

    # What do you know about CCI Program?
    CCIP is a non-degree program at U.S. community college for building participants' professional skills, improving leadership capability and English language proficiency.

    # Why do you want to study in the US?
    Studying in the US with CCI Program has everything that I am looking for and offers opportunities that I couldn't get in Indonesia: In the first place, the opportunity to be in the English-speaking country to strengthen my English language proficiency. In the second place, the community college provides the specific subjects in marketing which is barely available in Indonesia, especially in my previous education. Plus, this program will also help me to get volunteer and internship program for the best education practices. Not to mention, the opportunity to engage with diverse students from around the world. I can see myself on the campus and be a part of the student clubs and activities. I believe studying in the US will be a life-changing experience for me to become valuable individual for my country.

    Selanjutnya The Most Commonly Asked Questions untuk kategori Studying in USA: 
    - Why do you choose (your field of study) related your future goals?
    - How this field of study will support your future career?
    - What do you want to share with the people in the US?
    - Which part of U.S. culture are you eager to experience? Why?
    - How do you overcome homesickness?
    - How do you overcome culture shock?

    Berikut The Most Commonly Asked Questions untuk kategori Back to Indonesia: 
    - After CCI Program, what type of job do you want and why?
    - If you could work for any company, which company would you choose n why?
    - What do you want to share with the community after you come back to Indonesia?
    - If you participate in this program how do you think your life will be different in 5 years?
    - Why do you think you deserve this scholarship? Tell us about your strengths!
    - Tell us about your weaknesses!

    Diatas adalah contoh pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat wawancara beasiswa, berikanlah jawaban terbaik untuknya. Namun catatan penting, jadikan essay yang kita tulis harus menjadi dasar atas jawaban-jawaban kita saat wawancara. Jadi pahamilah essay beasiswa dengan sebaik-baiknya. Ingat! Jangan dihafal tapi dipahami, diresapi dan dikomunikasikan secara lisan dengan sangat baik :)

    Terakhir, jika sudah siap atau waktu interview sudah dekat, lakukanlah simulasi wawancara beasiswa (mock interview) bersama teman atau mentor. Saya melakukan ini dengan Kak Icha - Alumna Grantee CCIP 2016 pada H-1 sebelum wawancara. Terimakasih banyak kak atas bantuannya, kakak sangat mencerahkan dan sangat memberi semangat untuk sukses panel interview sehingga defir bisa sampai ke tahap ini. Naaah teman-teman juga carilah mentor yaaa :) siapa tahu beruntung seperti saya mendapatkan mentor sebaik Kak Icha.

    3. Memahami Interview DOs and DON'Ts dengan pelajari pengalaman Alumni!

    Source: Deposit Photos and Edited by Defir
    Pada sub terakhir ini, saya sangat menyarankan untuk membaca blog-blog alumni CCIP lainnya tentang kiat-kiat apa yang harus dilakukan dan hal apa harus dihindari saat scholarship panel interview. Defir bisa sampai ke tahap ini pun ingin berterimakasih kepada blog alumni yang sangat bermanfaat sekali memberikan informasi tentang beasiswa CCIP ini. Karya mereka menjadi inspirasi mengapa saya menulis pengalaman tentang saya juga tentang beasiswa ini yang harapannya dapat memberikan perspektif baru tentang kiat sukses proses beasiswa CCIP dan memberikan manfaat/motivasi untuk pembaca blog ini, aamiin. Langsung saja, berikut adalah bookmark about scholarship interview dari alumni yang memberikan saya pencerahan:

    - 22 Trik Menghadapi Wawancara Beasiswa CCIP oleh Ilham
    - Pertanyaan dan Jawaban Saat Wawancara Beasiswa CCIP oleh Morten
    - Proses Wawancara Beasiswa CCIP oleh Tri Rudiyanto
    - Wawancara CCIP dan Tes TOEFL ITP oleh Yunididing
    - Selection Announcement and Interview CCIP oleh Kezzy
    - Persiapan Beasiswa CCIP AMINEF oleh Andreas
    - Tips Saat Wawancara Beasiswa CCIP oleh Fatimah
    - CCIP Interview Pertanyaan dan Tips oleh Letsgetlost
    - Preparation, Throwback, Execution, Result Interview oleh Rina
    - Belajar dari Kegagalan Interview CCIP oleh DSupendra

    Penutup dan rangkuman apa yang harus dilakukan saat interview adalah : (1) Arrive on Time : Kalau bisa setengah jam sebelum dari jadwal sudah bisa datang ke AMINEF, biar bisa berkenalan dengan applicant lainnya dan kalau bisa membuat grup komunikasi angkatan CCIP. (2) Relax : kita mungkin akan nervous saat akan berhadapan dengan interview. Jangan khawatir kalau ini terjadi, para interviewers pasti memiliki ekspektasi kita bakal nervous kok. So, take two really deep breaths! kalau masih perasaannya tidak karuan sebelum masuk ruang wawancara bayangkan hal-hal yang membanggakan, berikan senyum yang indah untuk diri sendiri, atau dengan ketawa, mendengerkan musik, bernyanyi atau apapun yang bisa buat kita relaks. (3) Great the interviewers : berikan salam, jabatan dengan penuh percaya diri dan senyuman yang indah untuk pewawancara (4) Speak Slowly and Clearly (5) Be Confident (6) Answer the Question! (7) Tell About Yourself - "It's About Me" (8) Be Positive. Terakhir, hal yang harus dihindari saat wawancara beasiswa adalah: Don't Lie and Don't Ramble/Babble when You Speak!

    Oke, semua tentang scholarship panel interview sudah disampaikan, berakhirlah posting kali ini. Terimakasih sudah membaca dan semoga bisa mendapatkan manfaatnya dan dapat dipraktekan untuk memiliki persiapan yang matang dalam wawancara beasiswa atau setidaknya memberikan gambaran bagaiman panel interview untuk beasiswa itu. Akhir kata, sukses yaaa!! Semoga impian para pembaca semua dapat terwujud!! Semengaaaaat!!

    "If You Can Dream It, You Can Do It!" - Walt Disney

    – – – – – – – – – – –

    Facebook: Defir (Dede Firmansah) | Instagram: @defir.shah | Twitter @defir_shah | Youtube: Defir 'Dede Firmansah'
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Tentang Penulis

    Photo Profile
    Dede Firmansah Sampurasun!

    Saya Defir, seorang digital marketing manager, pernah menerima beasiswa Amerika CCI Program dan beasiswa Kemenperin TPL-IKM. Melalui blog ini ingin berbagi pengalaman tentang beasiswa, pendidikan tinggi, dan dunia profesional. Yuk budayakan membaca dan bertukar pikiran :)

    Mari Berkoneksi

    • instagram
    • Academia
    • linkedin
    • facebook
    • youtube
    • twitter

    Paling Banyak Dibaca

    • Pengalaman Belajar dan Rekomendasi Buku TOEFL ITP
    • Persiapan Sukses Seleksi Administrasi Essay Beasiswa CCIP Kuliah di Amerika
    • Bersama dengan Mereka yang Ku Kagumi, Merubah Mimpi menjadi Realita Penuh Makna
    • Mengupas Tuntas Essay Beasiswa Part 2: Penjelasan dan Contoh Essay CCIP 2018
    • Perjuangan Suka Duka Melengkapi Berkas Beasiswa CCIP

    Label

    CCI Program English Karir Motivasi TPL-IKM Traveling

    Arsip Blog

    • ▼  2020 (1)
      • ▼  Mar 2020 (1)
        • Proses Rekrutmen Pekerjaan di Indonesia dan Amerik...
    • ►  2019 (1)
      • ►  Jun 2019 (1)
    • ►  2018 (7)
      • ►  Jul 2018 (1)
      • ►  Jun 2018 (1)
      • ►  Mei 2018 (1)
      • ►  Apr 2018 (1)
      • ►  Mar 2018 (1)
      • ►  Feb 2018 (1)
      • ►  Jan 2018 (1)
    • ►  2017 (1)
      • ►  Okt 2017 (1)
    • ►  2016 (1)
      • ►  Mei 2016 (1)
    • ►  2015 (2)
      • ►  Nov 2015 (1)
      • ►  Sep 2015 (1)

    Institusi Spesial

    press

    Total Tayangan Halaman

    Created with by Defir Shah

    Back to top